REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Jajaran Polres Pamekasan, Jawa Timur, Kamis malam (3/11), menerjunkan personelnya menjaga semua tempat ibadah umat Kristiani (Gereja) di wilayah itu. "Penjagaan ini sebagai antisipasi apabila ada yang memanfaatkan situasi untuk berbuat hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho kepada Antara di Pamekasan.
Masing-masing gereja dijaga sedikitnya tiga personel dari Sabhara dan Reskrim Polres Pamekasan. Selain menerjunkan petugas berpakaian seragam, Polres Pamekasan juga menerjunkan petugas berpakaian preman. "Kita ini kan lebih baik melakukan antisipasi, karena yang kita jaga adalah kemungkinan terburuk," terang kapolres.
Sebelumnya, sebagian ormas Islam di Kabupaten Pamekasan mengencam akan membakar Gereja apabila tuntutan mereka memproses hukum terduga penistaan agama di Jakarta tidak diproses hukum. Ancaman itu sempat disampaikan di beberapa pemilik jejaring sosial facebook.
Sementara, selain menjaga gereja, sejak Kamis petang, polisi dari jajaran Polres Pamekasan juga mulai meningkatkan penjagaan dan patroli di sudut-sudut Kota Pamekasan. Kapolres AKBP Nuwo Hadi Nugroho mengajak, semua pihak tidak terprovokasi dengan situasi politik terkini, dan mengajak mereka menahan diri. karena situasi politik di Jakarta, kata dia, juga bisa berpengaruh pada situasi dan kondisi politik di daerah.