REPUBLIKA.CO.ID, CALAIS - Hampir seluruh anak-anak pengungsi Calais mengalami penurunan kondisi kesehatan mental setelah kamp pengungsian dibongkar oleh otoritas Prancis. Mereka mendapat gangguan mental seperti stres, trauma, dan depresi.
Seorang psikiater Citizens UK, Susannah Fairweather, mengatakan kesehatan mental sejumlah pengungsi anak-anak yang tersebar di Prancis semakin memburuk. Terlebih nasib mereka belum menentu karena adanya penundaan pemindahan ke Inggris.
Sejak pembongkaran kamp dilakukan, Citizens UK telah mendapatkan sejumlah pesan bunuh diri dari anak-anak. Dari 40 anak yang dirawat, tiga di antaranya menyatakan ingin bunuh diri, 75 persen lainnya mengalami penurunan kesehatan mental yang mengkhawatirkan.
"Sebagai seorang psikiater yang telah dinilai baik oleh anak-anak di Hutan Calais, saya tahu anak-anak yang tinggal di sana mengalami trauma mengerikan mulai dari negara asal mereka hingga perjalanan mereka ke sini. Dari sekian anak-anak yang menjalani tes kejiwaan, 90 persen mengalami PTSD dan depresi," jelas Fairweather, dikutip dari The Guardian.
Sebanyak 15 persen anak-anak tanpa pendamping di Calais telah dipindahkan ke Inggris. Sementara 1.600 lainnya tinggal di penampungan sementara yang tersebar di seluruh Prancis.
Citizens UK memperkirakan, ratusan anak-anak pengungsi memiliki hak hukum di Inggris. Tetapi, Pemerintah Inggris mengatakan tidak ada pemindahan pengungsi anak-anak sampai akhir pekan ini.
"Penampungan sementara di Prancis hanya akan semakin memperburuk. Semakin lama mereka mendapat ketidakpastian dari pemerintah, semakin kecil kemungkinan mereka mempercayai jalur resmi," jelasnya.