Senin 07 Nov 2016 17:27 WIB

ESQ Luncurkan Training ESQ New Chapter

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Training ESQ oleh Ary Ginanjar
Foto: Antara
Training ESQ oleh Ary Ginanjar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk terus membantu pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang berkarakter, ESQ Leadership yang telah berkiprah selama 16 tahun melakukan pembangunan karakter melalui ribuan pelatihan meluncurkan ESQ 165 New Chapter. Peluncuran ESQ New Chapter ini berbarengan dengan training perdana dengan 750 peserta di Granada Ballroom, Menara 165, Jakarta Selatan, Ahad (6/11).

Menurut Direktur Marketing ESQ Leadership Center Anjar Yusuf Ramadhan, Training ESQ 165 New Chapter adalah pembaruan dari training ESQ sebelumnya yang telah berusia 16 tahun. Perubahan tersebut antara lain pada desain dan teknologi yang digunakan.

Training ESQ New Chapter ini menggunakan pendekatan teknologi terbaru yang tidak hanya dengan teknologi sistem audio dan visual, tapi juga dengan pendekatan psikologis terbaru. "Ini karena banyak tantangan yang dihadapi Indonesia masalah narkotika, korupsi, kenakalan remaja, serta prostitusi daring. Ini akibat kita terlalu mengandalkan kecerdasan intelektual, sehingga ada yang dirasa kering yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual,'' ungkap Anjar melalui keterangan resmi kepada Republika, Ahad (6/11).

Kecerdasan emosional dan spiritual itu jarang sekali bahkan tidak pernah diajarkan. Sehingga manusia memiliki permasalahan sampai tidak terkendali.

Hasil training ESQ tersebut sempat diaplikasikan dalam penanganan massa aksi yang dilakukan oleh salah seorang alumni ESQ, Wakapolres Jakarta Timur AKBP Arif Rahman dan jajarannya di Polres Jakarta Timur yang turut menangani aksi damai 4 November lalu. Arif bersama jajaran kepolisian yang bertugas dengan melantunkan Asmaul Husna untuk mendinginkan suasana aksi sehingga aksi damai berjalan dengan tertib di lokasi.

"Melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat adalah salah satu cara mengaplikasikan Asmaul Husna di dalam diri seorang polisi. Sehingga kami dapat membantu untuk mengubah budaya dan cara berpikir masyarakat menjadi lebih baik," ujar Arif kepada awak media saat peluncuran Training ESQ 165 New Chapter.

Pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian menjelaskan, pada 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta orang, 80 persennya adalah pemuda. Di saat yang bersamaan, diprediksi lebih kurang 3,5 juta orang jadi pengguna narkotika, 50 orang mati karena narkotika dalam satu hari.

ESQ berinisiatif, bersama para alumni membantu pemerintah, untuk mewujudkan masyarakat berkarakter melalui program Indonesia Emas Berkarakter pada 2020, Indonesia Sejahtera 2030, dan Indonesia Adidaya 2045. "Itulah latar belakang  diluncurkannya Training ESQ 165 New Chapter," ungkap Ary.

Teknologi audio visual moderen yang digunakan dalam Training ESQ New Chapter, lanjut Ary, digunakan karena di dalam otak manusia terdapat penyimpan memori yang 90 persennya dapat menyimpan memori dalam bentuk audio dan visual. Menurut Ary, di zaman sekarang, teknologi yang berkembang telah merusak otak manusia.

Untuk mengimbangi teknologi-teknologi yang berdampak negatif tersebut, ESQ mencoba menggunakan teknologi audio visual untuk membangun jiwa positif manusia agar mampu berpikir positif sehingga dapat senantiasa melakukan tindakan yang positif. Otak manusia mampu menangkap ilmu secara efektif pada gelombang 7 hertz. Gelombang tenang dan gelombang relaks.

Apa yang digunakan dalam training ini juga dipakai dalam penanganan aksi pada 4 November. Membaca Asmaul Husna yang sebetulnya juga merupakan sebuah teknologi dalam bentuk audio.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement