Jumat 11 Nov 2016 13:00 WIB

Kota Pinggiran Jerman Bangun Dinding Pembatas untuk Pengungsi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Urusan Keluarga Jerman Manuela Schwesig bermain dengan anak-anak pengungsi di Palang Merah Jerman, Berlin.
Foto: EPA
Menteri Urusan Keluarga Jerman Manuela Schwesig bermain dengan anak-anak pengungsi di Palang Merah Jerman, Berlin.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH - Neuperlach Sud, kota pinggiran Jerman, yang terletak tak jauh dari Munich, membangun sebuah dinding untuk membatasi warga dengan pengungsi. Dinding setinggi empat meter tersebut terletak di dekat fasilitas akomodasi bagi pengungsi-pengungsi dari Timur Tengah.

Otoritas setempat mengatakan, pembangunan dinding dilakukan setelah banyak keluhan dari warga Neuperlach Sud. Mereka mengeluh adanya 160 pengungsi remaja tanpa pendamping yang pindah ke pemukiman mereka.

Warga juga berpendapat, nilai jual rumah mereka akan menurun karena lokasinya yang dekat dengan pengungsian. Padahal rumah terdekat dari pengungsian berjarak 25 meter dan dipisahkan oleh jalan raya.

Pembangunan dinding di Neuperlach Sud telah disetujui oleh hakim di Munich. Jika pembangunannya selesai, dinding pembatas itu akan lebih tinggi dari Tembok Berlin.

"Ini hal yang tidak masuk akal. Ketika kita berbicara tentang intregasi pengungsi, saya membayangkan hal yang berbeda. Pembangunan dinding ini membuat saya merasa tidak enak," ujar Wakil kepala distrik, Guido Bucholtz, dikutip dari The Independent.

Konstruksi dinding itu direncanakan akan selesai pada musim semi tahun depan. Pada Oktober, lebih dari 17 ribu pengungsi berhasil menggugat Pemerintah Jerman karena tidak kunjung memberikan mereka status penuh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement