REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setidaknya ada empat korban dalam insiden aksi teror bom di Gereja Oikeomene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Ahad (13/11). Kempat orang yang mejadi korban ledakan bom molotov tersebut semuanya menderita luka. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto mengatakan, saat ini keempat korban masih dalam perawatan di Rumah Sakit ABD Moeis, Samarinda, Kaltim.
“Kebanyakan dari korban menderita luka bakar di sekujur tubuh,” ujar Agus kepada wartawan di Jakarta, Ahad (13/11). Seperti salah satu korban bernama Intan Olivia, dia mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Selain itu, juga terdapat anak laki-kali berusia empat tahun yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, yaitu Alvaro Aurelius Tristan Sinaga.
Kondisi yang sama juga diderita anak berusia tiga tahun, yaitu Triniti Hutahaya. Kemudian, bayi perempuan yang masih berusia dua tahun, Anita Kristobel Sihotang juga mengalami luka bakar.
Setelah kejadian itu, polisi langsung meminta keterangan terhadap beberapa saksi di lokasi kejadian. Sementara, pelaku yang berinisial Jo saat ini masih sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polresta Samarinda. “Sejumlah saksi juga sudah kita mintai keterangan. Di antaranya pendeta Elum Rumahorbo, Gultom, Syahroni, Ardi dan Pasya Maningar," kata Agus.