REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rasa aman masyarakat Kota Bandung, kitan terusik. Pasalnya, aksi begal kini tak hanya dilakukan pada tempat-tempat sepi, tapi di dalam angkutan kota (angkot) pun bisa terjadi. Itu yang dialami lima siswa SMPN 2, Kota Bandung yang menjadi korban begal pada Kamis (17/11). Aparat kepolisian masih memburu para pelakunya.
Polrestabes Bandung kini tengah mendalami peristiwa penodongan yang terjadi pada Kamis (17/11) yang dialami oleh lima siswa SMPN 2 Bandung yang menjadi korban di angkot jurusan Dago-Kebon Kelapa, saat pulang sekolah. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan serta memeriksa saksi-saksi yang terkait dalam kejadian peristiwa tersebut kemarin. Serta mencari keterangan dan alat bukti.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada titik terang," ujarnya, Jumat (18/11).
Menurutnya, kepolisian juga akan membentuk tim khusus untuk mencari pelaku. Bahkan, jika membahayakan warga maka bisa ditembak mati termasuk untuk pelaku kejahatan lainnya.
Beredar di media sosial, Kamis (17/11) sekitar pukul 15.00 WIB tentang lima siswa SMPN 2 Negeri yang ditodong di angkutan umum jurusan Dago-Kebon Kalapa via Aceh. Empat siswa berhasil melarikan diri, namun saat kejadian salah seorang masih berada di angkot bersama penodongnya.
Disebutkan, dua orang anak berhasil keluar dan dua orang anak loncat sehingga mengakibatkan satu orang anak terkilir dan satu orang anak terluka karena senjata tajam. Sementara, satu orang anak lagi masih bersama pelaku namun ditengah jalan diturunkan.