Senin 21 Nov 2016 10:11 WIB

Pemerintahan Obama Blokir Pengeboran Minyak Baru di Samudra Arktik

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Pengeboran minyak di laut lepas, ilustrasi
Pengeboran minyak di laut lepas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pemerintahan Presiden Barack Obama memblokir pengeboran minyak dan gas baru di Samudra Arktik. Hal tersebut dilakukan karena kelompok pecinta lingkungan mengatakan kegiatan industri di perairan es akan membahayakan ikan paus, singa laut, dan satwa liar lainnya, serta memperburuk pemanasan global.

Rencana pemblokiran ditujukan untuk wilayah laut Chukchi dan Beaufort di utara Alaska. Pengeboran lepas pantai hanya diizinkan di barat daya Cook Inlet, Anchorage.

Selain di Cook Inlet, rencananya pengeboran juga akan dilakukan di Teluk Meksiko, di sepanjang pusat produksi minyak lepas pantai US. Sepuluh dari 11 penjualan sewa yang diusulkan dalam rencana pengeboran lima tahunan berada di Teluk Meksiko, sebagian besar di lepas pantai Mississippi, Louisiana, Texas, dan Alabama.

"Rencananya, kami akan berfokus pada penjualan sewa di tempat terbaik, yaitu tempat yang memiliki potensi sumber daya tertinggi dan menghilangkan daerah yang tidak memiliki hak sewa," kata Menteri Dalam Negeri AS, Sally Jewell.

Sementara perwakilan industri mengatakan, keputusan itu hanya keputusan politik tanpa didukung fakta. Menurut mereka, lebih dari 70 persen penduduk Alaska, termasuk mayoritas pribumi Alaska, mendukung pengeboran minyak dan gas di lepas pantai.

"Arogansi keputusan ini sangat tak terduga, tapi juga tidak mengejutkan. Sekali lagi, kita melihat Washington tahu yang terbaik," kata Randall Luthi, Presiden National Ocean Industries Association.

Jacqueline Savitz, Wakil Presiden Senior Oceana, sebuah kelompok pecinta lingkungan, memuji keputusan Presiden Obama dan Menteri Jewell. Hal itu bisa melindungi pantai dari kotor dan bahaya akibat pengeboran lepas pantai.

"Keputusan itu menunjukkan komitmen yang memprioritaskan akal sehat, pertimbangan ekonomi, dan ilmu," kata Savitz.

Sebelumnya, hampir 400 ilmuwan menandatangani petisi untuk mendesak Presiden Obama agar memblokir pengeboran minyak dan gas di lepas pantai Arktik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement