REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan dan angin kencang yang melanda Kota Yogyakarta, Senin (21/11) menyebabkan kerusakan di beberapa titik. Kondisi ini menjadi sinyal darurat bagi wilayah sekitarnya, termasuk Kabupaten Sleman. Meski demikian, hingga saat ini Pemkab Sleman belum meningkatkan status siaga kebencanaan.
“Status kita masih siaga jkarena skala kerusakan akibat bancana yang terjadi masih belum begitu parah. Kebetulan waktu hujan badai kemarin, wilayah Sleman alhamdulillah aman,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Kunto Riyadi pada Republika.co.id, Selasa (22/11).
Meski demikian, ia menuturkan, pimpinan Pemkab Sleman akan melakukan evaluasi terkait status kebencanaan di wilayah setempat pada 30 November. Pasalnya masa berlaku status siaga bencana berakhir pada tanggal tersebut.
Namun Krido sendiri masih belum tahu apakah ke depannya status kebencanaan di Sleman akan ditingkatkan atau bahkan dihentikan. Menurutnya, keputusan terkait hal tersebut bergantung pada perkembangan cuaca dan kondisi alam mendatang.
Walaupun saat ini status kebencanaan Kabupaten Sleman masih siaga, BPBD tetap melakukan tindakan kesiapsiagaan. Begitu pula dengan pihak lain yang selalu turut serta dalam proses penanganan bencana, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), relawan, dan aparat keamanan.
“Pada intinya kita tetap siaga. Semua peralatan keencanaan siap untuk dioperasikan. Personil kebencanaan juga tetap berjaga-jaga,” ujar Kunto.
Menurutnya, kawasan rawan bencana pada musim hujan ini meliputi daerah pinggiran sungai. Pasalnya di lokasi-lokasi tersebut mudah terjadi longsor dan banjir.
Sebelumnya, pada awal bulan ini telah terjadi longsor yang tersebar di empat titik Kabupaten Sleman. Fenomena bencana tersebut terjadi akibat hujan badai yang berlangsung lebih dari dua jam. Maka itu, BPBD Sleman mengimbau masyarakat terus waspada.
“Musim hujan masih akan terus berlangsung. Jadi kami mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati,” kata Kunto. Ia meminta pada seluruh warga Sleman untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat hujan sedang berlangsung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika