Rabu 23 Nov 2016 01:09 WIB

Cara Sebar Maklumat Polda Metro Dikritik Primitif di Zaman Canggih

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Nur Aini
Helikopter (ilustrasi).
Foto: Antara
Helikopter (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara Polda Metro Jaya menyebarkan maklumat tentang rencana aksi demonstrasi mendapat kritik dari masyarakat. Hal itu karena kertas berisi maklumat tersebut disebarkan dengan helikopter.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan mengeluarkan maklumatnya untuk merespons rencana aksi demonstrasi di Jakarta pada 2 Desember mendatang. Maklumat tersebut disampaikan instansinya lewat berbagai cara, mulai dari pemberitaan di media massa, hingga melalui media sosial (medsos).

Namun, ada satu cara tak lazim yang digunakan Polda Metro Jaya untuk menyampaikan pesan dari pimpinan mereka tersebut, yakni menyebarkan kertas-kertas berisi Maklumat Kapolda dari udara menggunakan helikopter. Hal itu menuai kritik dari warga di Ibu Kota. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Ichsan Marsha.

"Tadi siang ada helikopter melintas di atas Gedung PP Muhammadiyah, menebar kertas yang berisi maklumat Kapolda Metro Jaya tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum," ujar Ichsan kepada Republika.co.id, Selasa (22/11).

Dia menuturkan, Polda Metro Jaya pada Selasa siang menyebarkan kertas-kertas maklumat tersebut di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sebagian dari kertas itu berjatuhan di sekitar Tugu Tani. Namun, ada juga yang bertebaran di sekitar Gedung PP Muhammadiyah yang beralamat di Jalan Menteng Raya No 62.

"Di sini, saya dapat melihat upaya kepolisian dalam menyampaikan informasi ke masyarakat melalui cara yang identik dengan tradisi di daerah konflik atau daerah terpencil. Padahal teknologi komunikasi dan informasi saat ini sudah serba canggih," ucap Ichsan.

Menurut dia, cara yang digunakan Polda Metro Jaya dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat kali ini cenderung terkesan primitif dan sudah tidak sesuai pada zamannya. Dia pun menilai maklumat yang disebar instansi penegak hukum tersebut seakan mencitrakan aksi menyatakan pendapat yang digelar oleh masyarakat sebagai sebuah ancaman yang dapat mengganggu ketertiban umum.

"Cara kepolisian menyebar kertas dari helikopter tadi sekaligus menunjukkan ketidakmampuan mereka membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat luas," kata Ichsan.

Dia pun menyesalkan metode tak lazim yang digunakan Polda Metro Jaya dalam menyampaikan maklumat kali ini. Padahal, jika melihat posisi Gedung PP Muhammadiyah yang berada di kawasan jantung Ibu Kota, kepolisian semestinya tidak perlu menempuh cara penyampaian informasi yang rumit dan terkesan eksklusif tersebut.

"Terlepas dari semua pendapat di atas, saya juga melihat bahwa cara primitif ini hanya bakal menambah polutan di Jakarta. Iktikad baik lembaga sekelas Polda Metro Jaya untuk menyukseskan program pemerintah mengurangi limbah kertas, patut dipertanyakan," ujar Ichsan yang juga anggota PP Pemuda Muhammdiyah itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement