Rabu 23 Nov 2016 05:44 WIB

Penderitaan Muslim Rohingya Didesak Jadi Perhatian Utama Dunia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Keluarga dari etnis Rohingya berdiri di dekat pasar yang dibakar, di desa Rohingya luar Maungdaw, di negara bagian Rakhine, Myanmar 27 Oktober 2016. Gambar diambil tanggal 27 Oktober 2016.
Foto: Reuters/ Soe Zeya Tun
Keluarga dari etnis Rohingya berdiri di dekat pasar yang dibakar, di desa Rohingya luar Maungdaw, di negara bagian Rakhine, Myanmar 27 Oktober 2016. Gambar diambil tanggal 27 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepala Direktorat Urusan Agama Turki, Mehmet Gormez, meminta penderitaan yang dialami Muslim Rohingya mendapat perhatian utama. Ia tidak ingin warga Rohingya jadi bayangan penderitaan Muslim lain, seperti yang terjadi di Suriah.

Gormez merasa, selama ini perhatian dunia seakan tertutup asap yang masih terus terjadi di Allepo, dan membuat penderitaan warga Rohingya menjadi tidak terlihat. Seperti api kemarahan yang tersulut di banyak negara-negara Islam, umat Islam saat ini hanya bisa melihat kebulan asap yang ada di Suriah.

"Tapi mereka mengabaikan Rohingya di mana ada penderitaan besar, karena kelalaian ini Myanmar seakan meningkatkan tekanan kepada Muslim," kata Gormez seperti dilansir Daily Sabar, Selasa (22/11).

Ia menerangkan, apa yang terjadi di Myanmar dan menimpa warga Rohingya merupakan tugas dari seluruh dunia, untuk bisa mengakhiri penindasan yang terus terjadi. Gormez mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk terus berusaha untuk membantu penyelesaian dengan dijadikan masalah utama.

OKI berdiri sejak berdiri pada 1969, sudah memiliki setidaknya 57 negara anggota dan seharusnya menjadi organisasi internasional yang memiliki kekuatan, terutama melindungi kepentingan dunia Islam. Hal itu harus dilakukan dengan semangat mempromosikan perdamaian dan harmonisasi dunia.

Turki setidaknya telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada 16 ribu warga Rohingya di Rakhine, dengan 11 ribu hewan kurban yang diberikan selama Idul Adha. Sayangnya, bantuan itu terakhir dilakukan pada Idul Fitri dan Idul Adha lalu, karena warga Rohingya masih membutuhkan bantuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement