REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesultanan Oman merupakan sebuah negara yang terkenal di dalam sejarah dunia. Dahulu kala, wilayah Kesultanan Oman terbentang dari Pakistan hingga ke pesisir tenggara Afrika. Saat ini Oman juga terkenal sebagai negara damai dan rukun meski beragam penduduknya.
Duta Besar Kesultanan Oman di Indonesia, Sayyid Nazar AL SAID menceritakan, sejak dulu Kesultanan Oman sudah mempunyai semacam sistem sosial dan hukum di mana semua orang dipandang sama di depan hukum tanpa ada pengecualian.
Mereka tidak membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang apa pun. Semuanya mendapatkan perlakuan yang sama adil. "Jadi, hidup berdampingan dalam sejarah Kesultanan Oman sudah dilakukan sejak zaman dahulu," ujar Sayyid.
Menurut Sayyid, masyarakat Oman sejak dulu sudah mempunyai kesadaran. Mereka sadar negara dan tanah air merupakan prioritas nomor satu. Jadi mereka lebih memilih untuk bersepakat pada hal-hal yang mempersatukan, bukan yang membedakan mereka sehingga, mereka dapat hidup bersama secara harmonis.
Menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Zen Umar Sumaith yang pernah beberapa kali melakukan hubungan kerja sama dengan Kesultanan Oman, satu hal yang paling menonjol dari Oman adalah pemerataan ekonomi untuk semua rakyatnya. Di Oman tidak ada orang yang terlalu jauh perbedaan kesejahteraannya antara satu dengan yang lainnya.
"Karena ekonomi baik, pemerataannya baik," ujarnya.
Zen Umar mengatakan sepanjang sultan berbuat adil, rakyat Oman akan menerima dengan baik. "Walau pun ada Arab Spring, mereka tidak terganggu karena terjaga dengan kesejahteraan," ujarnya.