Jumat 25 Nov 2016 16:20 WIB

PBB: Militer Myanmar Ingin Habisi Populasi Rohingya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nur Aini
Anak-anak pengungsi Rohingya mengikuti pelajaran di sekolah kamp pengungsi Kutupalang di Cox Bazar, Bangladesh.
Foto: Reuters
Anak-anak pengungsi Rohingya mengikuti pelajaran di sekolah kamp pengungsi Kutupalang di Cox Bazar, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pejabat Badan Pengungsi PBB di Bangladesh  John McKissick mengatakan, Rohingya merupakan warga yang paling tertindas di dunia saat ini.

"Bahkan sepertinya memang militer Myanmar ingin memusnahkan etnis Rohingya. Mereka ingin menghabisi populasi Rohingya,"  katanya seperti dilansir CNN, Jumat, (25/11).

Saat ini, ujar  McKissick, PBB telah meminta agar Pemerintah Myanmar memberikan akses masuk. Ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah pengungsi Rohingya sesungguhnya. "Kami melihat para pengungsi melarikan diri menuju perbatasan Bangladesh. Suku Rohingya ada di Bangladesh, ada di hutan-hutan, ada di jalan-jalan, ada di desa-desa, ada di tempat pengungsian," katanya.

Melarikan diri, kata McKissick, sebenarnya tak menghentikan penderitaan suku Rohingya. Apalagi saat ini Pemerintah Bangladesh memperketat keamanannya dan mendorong pengungsi Rohingya untuk kembali ke Myanmar.

Saat ini ribuan orang dari Myanmar melarikan diri ke Bangladesh. Bahkan ribuan lebih telah berkumpul di depan perbatasan. "Meningkatnya masalah di utara Rakhine membuat suku Rohingya terjebak dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Apalagi Pemerintah Myanmar memberlakukan hukuman kolektif bagi suku Rohingya," ujar McKissick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement