Ahad 27 Nov 2016 13:50 WIB

Pupuk Majemuk Kujang akan Rambah Petani Jateng dan Jatim

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Seorang petani menggunakan pupuk (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang petani menggunakan pupuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek mengembangkan sayap usahanya. Produsen pupuk ini, akan memperluas pangsa pasarnya dengan sasaran wilayah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Adapun pupuk yang dipasarkan ini, yakni Pupuk majemuk NPK dan Pupuk Organik non-subsidi dalam kemasan 25 kilogram.

Superintendent Infokom PT Pupuk Kujang Cikampek Indra Gunawan mengatakan, pupuk majemuk NPK Kujang ini sudah banyak diminati petani. Bahkan, menjadi salah satu pupuk primadona yang diproduksi oleh Kujang. Karena, komposisinya dinilai pas yakni dengan perbandingan 30:6:8.

"Pupuk ini, mulai diteliti oleh ahli sejak 2003 lalu. Setahun kemudian, pupuk majemuk dirilis ke publik," ujar Indra, kepada //Republika//, Ahad (27/11).

Saat ini, produksi pupuk majemuk mencapai 300 ton per hari. Pupuk ini, dijual dengan harga nonsubsidi. Namun, masih terjangkau oleh petani. Selain harganya yang bersahabat, pupuk majemuk ini sudah dalam bentuk blending. Sehingga, petani tak perlu meraciknya lagi. Dengan begitu, komposisinya sudah sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Menurut Indra, pupuk majemuk ini sudah sangat terkenal di Jabar. Karena itu, perusahaannya akan melebarkan sayap dengan menambah luas wilayah pangsa pasarnya. Dengan begitu, maka petani di Jateng dan Jatim bisa merasakan manfaat dari pupuk majemuk ini.  

Pupuk ini, lanjutnya, mengandung unsur hara makro yang lengkap. Karena, mengandung Nitrogen (N) 30, Fospas (P2O5) 6 dan Kalium (K2O) 8. Karenanya, pupuk ini tak perlu ditambah lagi dengan pupuk tunggal lainnya. Serta, pupuk majemuk ini sangat efisien, hemat, dan praktis. Adapun, harga dari pupuk majemuk dengan komposisi 30:6:8, mencapai Rp 4.700 sampai Rp 5.000 per kilogram.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement