REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek mengembangkan sayap usahanya. Produsen pupuk ini, akan memperluas pangsa pasarnya dengan sasaran wilayah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Adapun pupuk yang dipasarkan ini, yakni Pupuk majemuk NPK dan Pupuk Organik non-subsidi dalam kemasan 25 kilogram.
Superintendent Infokom PT Pupuk Kujang Cikampek Indra Gunawan mengatakan, pupuk majemuk NPK Kujang ini sudah banyak diminati petani. Bahkan, menjadi salah satu pupuk primadona yang diproduksi oleh Kujang. Karena, komposisinya dinilai pas yakni dengan perbandingan 30:6:8.
"Pupuk ini, mulai diteliti oleh ahli sejak 2003 lalu. Setahun kemudian, pupuk majemuk dirilis ke publik," ujar Indra, kepada //Republika//, Ahad (27/11).
Saat ini, produksi pupuk majemuk mencapai 300 ton per hari. Pupuk ini, dijual dengan harga nonsubsidi. Namun, masih terjangkau oleh petani. Selain harganya yang bersahabat, pupuk majemuk ini sudah dalam bentuk blending. Sehingga, petani tak perlu meraciknya lagi. Dengan begitu, komposisinya sudah sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Menurut Indra, pupuk majemuk ini sudah sangat terkenal di Jabar. Karena itu, perusahaannya akan melebarkan sayap dengan menambah luas wilayah pangsa pasarnya. Dengan begitu, maka petani di Jateng dan Jatim bisa merasakan manfaat dari pupuk majemuk ini.
Pupuk ini, lanjutnya, mengandung unsur hara makro yang lengkap. Karena, mengandung Nitrogen (N) 30, Fospas (P2O5) 6 dan Kalium (K2O) 8. Karenanya, pupuk ini tak perlu ditambah lagi dengan pupuk tunggal lainnya. Serta, pupuk majemuk ini sangat efisien, hemat, dan praktis. Adapun, harga dari pupuk majemuk dengan komposisi 30:6:8, mencapai Rp 4.700 sampai Rp 5.000 per kilogram.