Rabu 30 Nov 2016 03:58 WIB

Tim Reformasi Pajak Libatkan KPK

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Aktivis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK) membawa poster anti korupsi pajak di Kompleks DPR-RI Senayan, Jakarta.
Foto: Antara
Aktivis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK) membawa poster anti korupsi pajak di Kompleks DPR-RI Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pembentukan tim reformasi perpajakan akan rampung dalam waktu dekat, sebelum akhir 2016 ini. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto menyebutkan, pemerintah akan memasukkan unsur dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tim ini.

Selain unsur KPK, tim reformasi perpajakan juga akan berisikan petinggi dari internal Kementerian Keuangan termasuk staf ahli Kemenkeu, Ditjen Pajak, dan Ditjen Bea dan Cukai. "Segera diumumkan. Ya tentu ada dari luar para prominent person lah ya, dari KPK juga ada, dari dalam dari internal pajak itu harus, pasti. Karena mereka kan yang jauh lebih paham mengenai ini," ujar Hadiyanto, Selasa (29/11).

Hadiyanto melanjutkan, pembentukan tim ini nantinya akan menampung berbagai masukan untuk merekomendasikan perbaikan secara menyeluruh dalam tata cara perpajakan termasuk kebijakan perpajakan, proses bisnis, dan kaitannya dengan wajib pajak. Ia menekankan, ide untuk membentuk tim reformasi perpajakan lebih untuk memenuhi desakan penyelesaikan isu pelayanan dan isu-isu yang belakangan muncul berkaitan dengan kepercayaan publik dan integritas petugas pajak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, reformasi perpajakan merupakan suatu keharusan untuk memperbaiki kinerja perpajakan. Hanya saja, ia menilai bahwa pembentukan tim ini hanyalah satu bagian kecil dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja perpajakan termasuk mendongkrak penerimaan perpajakan.

"Itu bagian kecil saja. Itu satu faktor. Kan itu belum sibentuk resmi timnya masih dalam penggodokan," katanya singkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement