Selasa 29 Nov 2016 19:51 WIB

Mendag Jamin Pasokan Bahan Makanan Aman Hingga Enam Bulan

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanyakan harga gula kepada pegadang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (16/9)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanyakan harga gula kepada pegadang saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (16/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan dan Industri Enggartiasto Lukita menjamin pasokan bahan pokok aman hingga enam bulan ke depan. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi masyarakat khusunya yang akan melakukan perayaan Natal maupun tahun baru.

"Stok ketersediaan bahan pokok pangan enggak perlu ada kekhawatiran karena cukup. Beras cukup sampai enam bulan," ujar Lukita di depan Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).

Yang perlu dikhawatirkan ujar dia, adalah masalah pendistribusiannya. Karena bisa saja terkendala dengan macet atau juga terjadi penimbunan dari para distributor. Dengan demikian pihaknya melakukan koordinasi juga dengan Menteri Perhubungan agar tidak terjadi kendala selama pengiriman bahan makanan tersebut.

Selain itu lanjut dia, pihaknya juga akan mensosiliasikan kepada para distributor agar tidak melakukan penimbunan dengan tujuan apapun. Sehingga beras misalnya, dapat segera sampai di pasar-pasar dan tidak berhenti di D2, D3, D4, ataupun D5.

"Kalau ada indikasi penimbunan, kami akan segera koordinasi dengan kepolisian untuk dimintakan agar tidak melakukan itu. Kalau masih melakukan hal yang merugikan, tentu sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku," terangnya.

Pihaknya pun akan memberikan imbauan sekaligus pendekatan kepada para distributor. Tujuannya agar mereka dapat mengendalikan jaringan D2 sampai D5 agar tidak terjadi gejolak harga pangan yang dikhawatirkan.

"Dengan kondisi seperti itu diharapkan gejolak pangan enggak perlu dikhawatirkan. Kami akan persiapkan manakala terjadi harga yang melonjak. Kami akan melakukan intervensi pasar, kami akan hindari intervensi pasar sehingga tidak ada gejolak, kita tidak mau pasar terganggu sejauh harganya stabil. Namun jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar maka kami akan lakukan intervensi pasar itu," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement