Kamis 01 Dec 2016 15:53 WIB

Pergerakan Tanah di Sukabumi Ancam Puluhan Rumah Warga

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana pergerakan tanah melanda Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa tersebut mengancam puluhan unit rumah warga yang dihuni oleh ratusan warga.

Pergerakan tanah ini tepatnya terjadi di Kampung Jelegong RT 03 RW 05 Desa Cibatu Kecamatan Cikembar. Di mana, terdapat sejumlah retakan pada tanah dan sebagian dinding rumah penduduk.

"Kami sudah mengecek ke lokasi dan benar terjadi pergerakan tanah,’’ kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada Republika, Kamis (1/12).

Dari hasil pendataan di lapangan terdapat 58 unit bangunan yang ditempati 65 kepala keluarga (KK) atau setara 185 jiwa yang terancam pergerakan tanah. Menurut Irwan, laporan pergerakan tanah ini dilakukan warga pada 27 Nopember 2016 lalu.

Laporan tersebut menyebutkan pergerakan tanah berada di lahan Perkebunan PTPN VIII Cibungur Apdeling Mandaling dengan luas lahan seluruhnya kurang lebih lima hektare.Sementara yang digunakan untuk permukiman warga mencapai sekitar 1,7 hektare.

Selain rumah di kawasan tersebut juga terdapat sarana masjid. Irwan mengungkapkan, kampung yang terancam pergerakan tanah ini berada di bantaran Sungai Cimandiri.

"Pergerakan tanah diprediksi panjang sekitar 800 meter dan paling lebar retakan sekitar dua meter,’’ imbuh dia.

Bencana ini lanjut Irwan, berimbas ke pemukiman warga yang berjarak kurang lebih sekitar sepuluh meter dari lolasi retakan. Dampaknya, ada sekitar 12 unit rumah warga yang mengalami retak-retak pada dinding rumah.

Menyikapi hal tersebut terang Irwan, diperlukan kajian teknis dari instansi terkait untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Khususnya dalam melakukan kajian mengenai patahan bumi di alur Sungai Cimandiri.

Di sisi lain lanjut Irwan, warga yang rumahnya mengalami retak dan terancam masih menghuni tempat tinggalnya tersebut. Meskipun demikian warga tetap diminta untuk waspada.

Sementara itu, longsor menyebabkan jalan desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi terputus total Rabu (30/11) pagi. Dampaknya, akses mobilitas warga terhambat dan harus mencari jalan alternatif. Jalan yang longsor tersebut terjadi di Kampung Cidahu Tonggoh, Desa Tangkil, Cibadak.  

"Jalan terputus total dan tidak bisa dilintasi sama sekali baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor,’’ kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement