REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (11/12) mengajak Mesir untuk "memerangi terorisme bersama" setelah aksi pengeboman menewaskan 25 orang di ereja Kristen Koptik di Kairo. "Israel mengutuk serangan tercela teroris di Katedral Koptik tersebut di Kairo," ujar sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri tersebut
"Israel turut berduka cita terhadap para keluarga korban dan orang-orang Mesir. Kita harus menyatukan kekuatan dan memerangi terorisme bersama-sama."
Insiden tersebut adalah serangan paling mematikan pada Kristen Koptik di Mesir sejak 2011, ketika lebih dari 20 orang tewas di luar sebuah gereja di kota pesisir utara Alexandria.
Media di Israel mengatakan, bahwa mereka dan Mesir bekerja sama dalam mememerangi para ekstremis yang memerangi pasukan keamanan Mesir di Semenanjung Sinai. Israel memberikan lampu hijau untuk para tentara Mesir menggunakan tank, pesawat dan infanteri menghadapi para ekstremis di Sinai, yang merupakan demiliterisasi di bawah perjanjian damai kedua negara tersebut yang ditandatangani pada 1979.