REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl belum memikirkan tentang kelanjutan kariernya bersama skuat Garuda. Pelatih asal Austria itu mengatakan, dirinya belum mampu menjawab tentang rencana bertahan atau meninggalkan kesebelasan besutannya kali ini.
Riedl menerangkan, apapun keputusannya kelak akan ada setelah Piala AFF 2016 usai. Kata dia, pembentukan timnas Indonesia di periode kepelatihannya saat ini, memang memberikan banyak tantangan. Tapi beberapa target dan kendala, jelas dia, sudah teratasi.
"Aku tidak pernah mengatakan seratus persen akan pensiun (sebagai pelatih timnas Garuda)," ujar dia, saat konfrensi persnya, Selasa (13/12).
Kata dia, dalam sepak bola, segala keputusan cuma bisa didapat usai berakhirnya pertandingan. "Tidak ada yang tahu dalam sepak bola akhirnya bagaimana," sambung dia.
Persatuan Sepak Bola Indonesia, menunjuk Riedl sebagai pelatih skuat Garuda, pada Juni lalu. Ketika itu, federasi sepak bola nasional, baru saja mengakhiri mati suri akibat sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan pembekuan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sejak 2015 lalu.
Penunjukkan Riedl sebetulnya, tak terduga. Sebab, beberapa kandidat sempat diuji kelayakannya oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI usai normalisasi. Usai penunjukkan, Riedl cuma punya waktu tiga bulan membentuk skuat Garuda.
Pembentukan timnas tersebut, memang sebagai langkah awal mengembalikan kiprah Indonesia di Piala AFF 2016. Saat perekrutan pemain timnas, Riedl sempat banyak mengeluh. Keluhan itu muncul lantaran klub-klub di Indonesia, membatasi Riedl dalam memilih pemain, yaitu dengan memberikan jatah maksimal dua pemain dari masing-masing klub.
Kuota maksimal dua pemain tersebut, membikin pelatih 67 tahun itu putar otak memaksimal pemain-pemain pilihannya. Hanya, Riedl memang pernah mengakui, meski cuma dibatasi maksimal dua pemain dari masing-masing klub, tapi kata dia, perekrutan pemainnya, menjadi yang terbaik selama membesut skuat Garuda. Riedl, pada 2010/11 dan 2013/14, juga pernah melatih timnas Indonesia.
Riedl juga pernah melatih klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) PSM Makassar pada 2015. Kiprahnya di dalam negeri, memang menjadi salah satu pelatih asing terlama. Akan tetapi, selama membesut skuat Garuda, Riedl belum pernah sekalipun memberikan gelar juara.
Di Piala AFF, Indonesia tak sekalipun pernah meraih gelar juara, meski tercatat empat kali masuk ke babak final. Tahun ini, dengan klaim rekrutan terbaiknya, masyarakat sepak bola di Tanah Air, mengharapkan Riedl mampu membunyikan momentum kebangkitan kesebelasan Indonesia.
Partai final Piala AFF keenam kalinya, skuat Garuda, akan berjumpa dengan Thailand. Laga leg pertama kedua kesebelasan akan berlangsung di stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12). Pertandingan leg kedua, akan digelar di stadion Rajamangala, Bangkok, pada Sabtu (17/12) mendatang.