REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ratusan lampu di menara Eiffel, Paris, akan dipadamkan sepanjang Rabu (14/12) malam. Pemadaman dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Kota Aleppo di Suriah yang kini berada di bawah pengepungan.
Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, mengumumkan menara ikonik setinggi 300 meter itu akan gelap gulita mulai pukul 20.00 waktu setempat. Ia juga menginformasikan aksi solidaritas tersebut di akun Twitter pribadinya.
"Malam ini, pukul 8 malam, @LaTourEiffel akan dipadamkan sebagai simbol dukungan Kota Paris untuk #Aleppo dan semua warganya," kata Hidalgo, dikutip The Independent.
Menara Eiffel biasanya memadamkan lampu-lampunya pada pukul 01.00-02.00 dini hari sebagai simbol persatuan. Eiffel juga dimeriahkan dengan lampu berwarna-warna tertentu untuk menghormati suatu peristiwa, seperti lampu dengan warna bendera Belgia saat ada pengeboman di Brussels.
"Aksi simbolik dari bangunan ini telah dikenal di seluruh dunia, tujuannya sekali lagi untuk mengingatkan masyarakat internasional untuk melakukan aksi bagi mereka yang membutuhkan bantuan," ujar dia.
Suriah mengklaim telah menguasai 98 persen dari Aleppo timur pada Senin (12/12). Kesepakatan gencatan senjata diputuskan pada Selasa (13/12) di Aleppo timur untuk memberikan sedikit ketenangan di tengah krisis kemanusiaan yang telah menewaskan lebih dari 400 ribu orang di kota itu.
Militer Rusia memperkirakan sebanyak 50 ribu sampai 100 ribu warga masih terjebak di dalam wilayah konflik. Sementara PBB meyakini, pasukan Suriah dan Rusia telah membantai sedikitnya 82 warga sipil saat menguasai Aleppo timur.