REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo bertemu dengan pemimpin tertinggi spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Rabu (14/12) petang.

Dalam pertemuan itu,  Jokowi turut ditemani Presiden Iran Rouhani. Jokowi dan Rouhani sebelumnya telah menggelar pertemuan pada Rabu pagi.

Kantor berita Mehr News menggambarkan bagaimana posisi Jokowi yang berada di tengah kedua pemimpin Iran itu. Jokowi duduk satu sofa dengan Rouhani, sedangkan Khamenei di kursi terpisah.

Khamenei menyakini Indonesia dan Iran merupakan dua negara Muslim penting. Keduanya memiliki kesempatan untuk meningkatkan kerja sama, termasuk dalam meminimalkan kesenjangan perdagangan. Khamenei juga meminta agar negara Muslim tak terlalu merespons rencana musuh memecah belah umat.

"Ada keyakinan dalam kebijakan luar negeri Iran, semua negara Islam seharusnya tidak merespons rencana terselebung musuh untuk membuat perpecahan di antara umat, lebih baik mendorong seluruh negara Muslim dengan menghindari plot semacam itu," ujar Khamenei.

Khamenei mengatakan, Iran melihat Indonesia merupakan poros negara Muslim dengan penduduk umat Islam sangat besar. Secara alamiah ini memberikan persatuan yang baik bagi Indonesia. "Adapun dalam sisi ekonomi kedua negara menawarkan hal yang berbeda."

Baca juga, Presiden Jokowi Awali Kunjungan Kenegaraan di Iran.

Presiden Joko Widodo mengatakan, kunjungan ke Iran adalah untuk meningkatkan kerja ekonomi, khususnya di sektor energi. Negosiasi dengan pejabat Iran, kata ia, telah berjalan secara konstruktif. Perusahaan pembangkit listrik di Iran akan berpartisipasi dalam proyek energi di Indonesia. Selain itu Jokowi juga menyinggung soal pariwisata dan pertukaran pelajar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika