Kamis 15 Dec 2016 17:12 WIB

Presiden Duterte Berisiko Dimakzulkan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: AP Photo/Bullit Marquez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Presiden Filipina Duterte beresiko dimakzulkan setelah ia mengakui membunuh para kriminal dengan tangannya sendiri saat menjadi Wali kota Davao.

Duterte mengatakan, ia sering pergi ke jalan-jalan dengan menggunakan motor besarnya untuk membunuh para kriminal. Ini dilakukan untuk memberikan contoh kepada para penegak hukum lokal agar bersikap berani. "Saya sering melakukan itu sendirian. Kalau saya sendiri saja bisa, mengapa kalian tak bisa?," kata Duterte.

Senator Leila de Lima mengatakan, Presiden Duterte bisa dimakzulkan jika benar melakukan seperti itu.  "Pembunuhan terhadap kriminal dengan tangan sendiri merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan merupakan kejahatan tingkat tinggi. Pembunuhan masal juga masuk ke dalam kategori kejahatan tingkat tinggi," katanya, Kamis, (15/12).

Senantor Richard Gordono mengatakan, Duterte membuka kesempatan untuk dimakzulkan dengan membuat pengakuannya. "Ketika ia membuat pengakuan seperti itu sama saja ia membuka jalan bagi hukum untuk memakzulkan dia."

Para senator pendukung Duterte mengatakan, membuka jalan pemakzulan Duterte merupakan hal yang tak baik. Menyingkirkan pemimpin negara dengan proses politik merupakan permainan yang berbahaya.

Menteri Kehakiman Vitaliano Aguirre mengatakan, menurutnya Presiden Duterte hanya berbicara berlebihan. "Ia hanya menggunakan hiperbola dan membesar-besarkan saja supaya pesannya untuk menegakkan hukum secara benar tersampaikan."

Baca juga,  Duterte Menyesal Hina Obama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement