Kamis 15 Dec 2016 22:04 WIB

Libur Akhir Tahun, Pengunjung Beringharjo Diperkirakan Naik

Rep: Yulianingsih/ Red: Bayu Hermawan
Pasar Beringharjo
Foto: Antarafoto/Noveradika
Pasar Beringharjo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bukan hanya Malioboro yang akan kebanjiran pengunjung saat libur panjang akhir tahun 2016 mendatang. Pasar terbesar di Yogyakarta yaitu Pasar Beringharjo juga dipastikan akan kebanjiran pengunjung. Kenaikan pengunjung Pasar Beringharjo diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 30 persen.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan, meski tidak sebanyak kunjungan saat libur hari raya Idul Fitri namun peningkatan kunjungan wisatawan ke pasar terbesar di Yogyakarta ini cukup signifikan.

"Kita sudah antisipasi lonjakan pengunjung. Setiap libur panjang jumlah kunjungan ke Beringharjo selalu naik signifikan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (15/12).

Berdasarkan data kata dia, jumlah pengunjung Pasar Beringharjo setiap hari sekitar 60.000 orang. Dia memperkirakan kenaikan jumlah pengunjung pada libur akhir tahun ini akan mencapai 80.000 orang setiap harinya.

"Itu belum pasar tradisional lainnya. Karena beberapa pasar tradisional lain juga mengalami kenaikan kunjungan saat libur panjang, seperti di Pasar Kranggan, Pasar Prawirotaman," katanya.

Kenaikan jumlah kunjungan ini menurutnya, akan mulai terlihbat pekan depan. Puncak kunjungan diperkirakan akan terjadi sebelum tahun baru. Kenaikan kunjungan paling tinggi terjadi di sisi barat Pasar Beringharjo. Lokasi itu merupakan area penjualan produk fesyen, konveksi dan kerajinan yang biasanya dicari wisatawan luar Yogyakarta untuk oleh-oleh.

"Kami perkirakan puncak keramaian di Pasar Beringharjo pada 31 Desembar nanti," ucapnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung Pasar Beringharjo itu, Dinlopas Yogyakarta akan mengoptimalkan pengamanan. Pengamanan oleh 60 orang petugas keamanan dan kamera CCTV yang dipasang di beberapa titik strategis. Dia menyatakan juga akan meminta bantuan pengamanan dari kepolisian dan TNI dari Koramil setempat.

"Kerawanan selama ini seperti barang hilang, ketinggalan dan anak hilang. Kami juga akan manfaatkan radio pasar untuk mengingatkan pengunjung agar berhati-hati," jelasnya.

Pihaknya mengklaim selama ini pedagang di Pasar Beringharjo tidak memanfaatkan momentum liburan untuk menaikan harga secara tidak wajar atau nuthuk kepada pembeli. Dia mengaku selama ini pedagang Pasar Beringharjo sudah memiliki kompetensi dalam menawarkan harga.

Terpisah Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaidi menyatakan menyambut libur panjang akhir tahun para pedagang sudah mempersiapkan stok barang sekitar 25 persen meningkat dari tahun lalu. Pihaknya memperkirakan omset penjualan pedagang selama libur akhir tahun akan naik 40 persen dibandingkan hari biasa. Pasalnya libur akhir tahun ini bersamaan dengan libur sekolah sehingga cukup panjang.

"Kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. Model, dan barang yang berkualitas dengan harga murah. Selama ini yang dicari masih fesyen batik. Tapi kini kerajinan dan cinderamata juga mulai naik pembelinya," ungkapnya

Pihaknya juga mengingatkan para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Hal itu juga diantisipasi dengan peraturan paguyuban yang disepakati pedagang. Dia mengutarakan ada teguran dan peringatan sampai usulan pencabutan izin dagang ke Dinlopas, bagi pedagang yang mempermainkan harga. Meski demikian, dia mengakui ada sebagian kecil pedagang yang mempermainkan harga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement