REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengucurkan bonus bagi pemain timnas sepak bola Indonesia. Nominal kotornya Rp 6,5 miliar. Akan tetapi, pemotongan pajak membuat bonus tersebut, resmi di angka Rp 5,7 miliar.
Juru Bicara di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Dewa Broto menerangkan, pemberian bonus tersebut diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat jamuan makan siang bersama Menpora Imam Nahrawi, dan para pemain timnas Garuda Indonesia, beserta pengurus PSSI di Istana Negara, pada Senin (19/12).
"Masing-masing pemain mendapatkan Rp 200 juta," ungkap Gatot Dewa Broto ketika ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (19/12). Gatot memastikan bonus tersebut ditransfer ke 23 pemain timnas Garuda, usai jamuan makan siang. "Karena sebelum pertemuan para pemain sudah dimintakan data lengkap termasuk nomor rekening masing-masing."
Gatot menceritakan, sebetulnya persoalan bonus para pemain tersebut, sempat berubah-ubah angkanya. Kemenpora punya acuan dalam pemberian bonus bagi olahragawan yang berprestasi dari tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), Sea Games dan Asian Games serta Olimpiade.
Paling besar memang bagi atlet dan olahragawan yang berprestasi di Olimpiade yang nominalnya mencapai Rp 5 miliar bagi peraih medali emas atau juara satu. Untuk bonus di level Asia, sebesar 50 persen lebih kecil dari Olimpiade. Begitu juga di level Asia Tenggara yang angkanya lebih kecil setengah dari level Asian Games.
Piala AFF merupakan gelaran setingkat Sea Games. Akan tetapi, penerapan regulasi tersebut dikesampingkan. "Semula Menpora (Imam) menyebutkan angka tiga sampai empat miliar net (bersih) tanpa dipotong pajak," terang Gatot. Bahkan, Presiden Jokowi akhir pekan lalu menjanjikan Rp 12 miliar.
Tapi janji Presiden Jokowi ketika itu, jika skuat pelatih Alfred Riedl meraih podium utama. Pada Ahad (18/12), Menpora Imam sudah memastikan bonus di angka Rp 5 miliar. Akan tetapi, belakangan muncul angka baru. "Itu (angka bonus) muncul tadi pagi (19/12) setelah presiden memberikan instruksi. Nominalnya sebesar Rp 6,5 miliar dan dipotong pajak menjadi Rp 5,7 miliar," ujar dia.