REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Siswa SMA kelas 10 SMAN 1 Margaasih, Kabupaten Bandung mendukung langkah Pemerintah Pusat untuk tetap melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada 2017 mendatang. Kebijakan tersebut dilaksanakan sebagai wujud melihat kemampuan dan kualitas para siswa di seluruh Indonesia.
"UN itu menentukan dan memperlihatkan kemampuan kita selama belajar di sekolah. Kita setuju-setuju saja," ujar Dwi Oktaviani Siswa kelas 10 SMAN 1 Margaasih, kepada Republika, Rabu (21/12). Ia menuturkan, untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan UN maka diperlukan pengawasan yang lebih ketat. Sehingga para siswa bisa mengerjakan soal dengan baik dan tidak menyontek.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman melaksanakan UN di tingkat SMP, keberadaan UN bisa dijadikan sebagai tantangan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa. Apalagi, UN juga menjadi salah satu penentu untuk masa depan. "Waktu ngerjain UN pas SMP, saya tidak merasa berat karena itu menentukan masa depan," ungkapnya.
Banyaknya, kejadian negatif yang dialami siswa dalam menanggapi pelaksanaan UN. Dirinya menuturkan, siswa-siswa terlalu terbebani dengan adanya UN serta terlalu memikirkan. Padahal merupakan tes yang biasa.
Terpisah, Adisti Pradeviani mengungkapkan banyaknya siswa yang stres karena UN harus segera dicarikan solusinya. Salah satunya jangan menganggap mengerjakan UN sebagai sebuah keberuntungan saja.