Rabu 21 Dec 2016 20:06 WIB

BKMT Berhasrat Tingkatkan Kualitas Muslimah Indonesia

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia, menekankan sejak didirikan visi dan misi BKMT meningkatkan kualitas Muslim yang ada di majelis taklim, baik ustazah maupun jamaah. Pasalnya, di Indonesia Muslimah masih jauh ketinggalan dari berbagai aspek, sehingga banyak yang harus ditingkatkan.

Aspek pendidikan, keluarga, keagamaan dan keislaman, ia merasa BKMT masih perlu meningkatkan lebih gencar lagi, terlebih selama ini perkumpulan di majelis taklim masih sekadar ustazah memberi pengajaran ke jamaah. Terlebih, majelis taklim banyak diisi usia 40 tahun ke atas, sehingga Syifa mengaku ingin karakter dan sudut pandangnya bisa lebih maju.

"Selama ini majelis taklim masih one way communication, pasif, kita ingin ini menjadi aktif dan BKMT berisi orang-orang yang berkualitas," ungkap Syifa Fauzia kepada Republika, Rabu (21/12).

Ia mengungkapkan harapan, agar pengurus BKMT bisa menjadi panutan dan berbuat langsung, sama-sama berbagi pengalaman secara luas ke seluruh Indonesia, sehingga dakwah dilakukan bukan cuma bil lisan tapi bil hal. Tujuannya, lanjut Syifa, agar sama-sama menyamakan visi da misi BKMT, meningkatkan kualitas dan berbagi pengalaman dakwah.

Dari sisi ekonomi, ia merasa BKMT masih sebatas unggul sebagai konsumen saja, mengingat banyaknya hal yang ada di dalam sebenarnya bisa dijual dan menarik kerjasama. Tapi, Syifa menegaskan ranah utama dari BKMT tetap akan berada di dakwah, sehingga untuk ekonomi jamaah masih harus dibuka matanya paling tidak meningkatkan ekonomi keluarga.

"Mudah-mudahan ke depan perempuan Muslimah di Indonesia bisa menjadi produsen, bukan sekadar konsumen," ujar cucu dari tokoh pendidikan Islam Betawi penerima anugerah Bintang Maha Putera Pratama, KH Abdullah Syafi'i, Rabu (21/12).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement