Jumat 23 Dec 2016 10:15 WIB

Pencalonan PM Muslimah Pertama Rumania Ditunda

Presiden Rumania Klaus Iohannis memberikan suara dalam pemilu pada 11 Desember 2016.
Foto: Reuters
Presiden Rumania Klaus Iohannis memberikan suara dalam pemilu pada 11 Desember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Presiden Rumania Klaus Iohannis menunda penunjukan perdana menteri baru hingga setelah Natal. Dia mengatakan memerlukan lebih banyak waktu mengenai calon perdana menteri.

Iohannis mengatakan telah menerima dua pengajuan mengenai siapa yang pantas menduduki jabatan PM. "Dalam beberapa hari ke depan saya akan menggelar pembicaraan dan pencalonan akan dilakukan setelah Natal," katanya, Kamis (22/12), satu hari setelah Partai Sosial Demokrat (PSD) mengumumkan perempuan Muslim Sevil Shhaideh sebagai PM baru.

Iohannis tidak menjelaskan alasan penundaan pengumuman tersebut. Dia diharapkan memberi dukungan resmi kepada Shhaideh. Parlemen Rumania juga seharusnya menyetujui pencalonan tersebut. Shhaideh (52 tahun) merupakan seorang ekonom dan mantan menteri pembangunan. Dia menjadi calon PM perempuan sekaligus muslimah pertama Rumania.

Shhaideh belum bersuara atau muncul di publik sejak pencalonannnya diumumkan.

Dilansir dari Press TV, Kamis (22/12), kepentingan PSD meningkat di parlemen pada 11 Desember setelah partai menang 45 persen suara dalam pemilu. PSD memimpin koalisi baru pemerintah bersama dengan Aliansi Liberal dan Demokrat.

Pencalonan Shhaideh mnuai kritik dari oposisi yang mengatakan dia akan menjadi corong pemimpin PSD Liviu Dragnea.

Uskup Ortodoks Rumania Cluj, Andrei Andreicut mengatakan secara pribadi dia menginginkan perdana menteri yang berasal dari Rumania dan ortodoks. Lebih dari 85 persen warga Rumania penganut Lristen ortodoks. Shhaideh merupakan warga keturunan Turki.

Rumania merupakan salah satu negara termiskin di Uni Eropa. Kerusuhan tahun lalu dipicu karena endemik korupsi.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement