Senin 26 Dec 2016 16:27 WIB

Kemenangan Indonesia di World Halal Tourism Award Berdampak Signifikan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Irwan Kelana
Rhadana Hotel, Kuta, Bali.
Foto: Dok Rhadana Hotel
Rhadana Hotel, Kuta, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Indonesia berhasil menyabet kemenangan 12 kategori dalam World Halal Tourism Award (WHTA)  2016 yang diumumkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, awal Desember 2016. Dari total 16 kategori yang dilombakan, Indonesia hanya mengikutsertakan 12 kategori dan semuanya menang.

Salah satu pemenang WHTA 2016 adalah Rhadana Hotel. Hotel yang berada di Kuta, Bali itu berhasil merebut kemenangan untuk  kategori World’s Best Family Friendly Hotel.

 

Pemilik Rhadana Group, Rainer H Daulay mengatakan, kemenangan Indonesia di ajang internasional ini membawa dampak signifikan. “Orang asing yang tadinya tidak berminat menjadi berminat datang ke Indonesia, khususnya wisatawan Muslim,” kata Rainer kepada Republika.co.id, Senin (19/12/2016).

 

Rainer menegaskan,  jangan sampai wisatawan dikecewakan setelah sampai di Indonesia. Ia mencontohkan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda yang meraih kategori World’s Best Airport for Halal Travellers. “Tempat shalat di bandara tersebut setidaknya harus sama, bahkan lebih baik dari tempat shalat di Bandara Changi, Singapura,” ujarya.

Sumatra Barat memenangkan kategori World’s Best Halal Culinary Destination dengan masakan rendangnya. Rendang yang enak perlu didukung dengan kebersihan restoran-restoran yang ada di Ranah Minang ini.

"Intinya jangan sampai kemenangan dan promosi tidak sesuai dengan harapan wisatawan. Jika tidak, ini akan menjadi promosi yang jelek bagi kita," kata Rainer.

Rhadana Hotel menghormati budaya Bali, sehingga konsep syariah yang dimaksud dipraktikkan sesuai tempatnya. “Karyawan hotel tetap berpakaian khas Bali. Perlengkapan shalat dan Alquran di kamar hotel disimpan di tempat khusus, tidak diperlihatkan secara terbuka di atas meja,” papar Rainer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement