Kamis 29 Dec 2016 16:12 WIB

Catatan Akhir Tahun Muhammadiyah Soroti Kaum Mustadhafin

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: dok.Istimewa
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah mengungkap catatan akhir tahun 2016 dengan tema Membela Kaum Mustadhafin. Gelaran itu merupakan kerja sama Pemuda Muhammadiyah, Madrasah Antikorupsi, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM PP Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengingatkan, sejarah pascakongres 1962, telah dirumuskan tujuan dari Muhammadiyah yaitu memajukan dan mengembangkan pengajaran Islam di Hindia Belanda. Karenanya, kata kunci yang dipetik yaitu dakwah harus bisa senantiasa dilakukan dengan memajukan dan menggembirakan.

"Dakwah Islam harus menawarkan solusi seperti itu. Kiai Dahlan (KH Ahmad Dahlan) pun orientasinya melepaskan umat bukan cuma dari kebodohan dan kemiskinan, tapi pembodohan dan pemiskinan," kata Dahnil saat memberi sambutan di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (29/12).

Dahnil mengatakan, pembodohan dan pemiskinan itu ditindas di luar kapasitas seseorang. Itu berarti ada faktor eksternal, terutama dari pemerintah sebagai penyelenggara negara. Surat Al Ma'un menjadi inspirasi penting gerakan Muhammadiyah, dan malah ditegaskan di situ pendusta agama merupakan orang yang tidak peduli kepada mereka yang membutuhkan, seperti yatim.

Tidak peduli saja, lanjut Dahnil, sudah dimasukan kategori sebagai pendusta agama oleh Alquran. Apalagi, mereka para pembuat kebijakan yang dari mereka lahir para mustadhafin. Ia merasa, ini esensi dari ajaran Islam yang sesungguhnya, tidak cukup cuma amar maruf nahi munkar, tapi harus bisa mentransformasikan menjadi amar adli nahi zulmi.

"Menghadirkan keadilan dan melawan kezaliman, itu harus jadi fokus abad kedua Muhammadiyah, harus jadi karakter kita," ujar Dahnil.

Catatan akhir tahun ini turut menghadirkan sejumlah pembicara seperti Komisioner Komisi Yudisial Farid Wajdi, Ketua YLBHI Asfinawati dan Direktur Perludem Titi Anggraini. Selain itu, turut hadir Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Nurul Yamin dan Direktur Madrasah Antikorupsi Abdul Rahman Syahputra Batubara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement