Jumat 30 Dec 2016 09:05 WIB

DPD: Perlu Perhatian Maksimal Memulihkan Banjir di Bima

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Angga Indrawan
Seorang laki-laki mencari barangnya yang masih bisa dipakai pasca terjadi banjir bandang susulan di Kota Bima, NTB, Sabtu (24/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki mencari barangnya yang masih bisa dipakai pasca terjadi banjir bandang susulan di Kota Bima, NTB, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad, menyambangi puluhan titik bencana dan melakukan koordinasi penanganan bencana banjir Bima dari tanggal 28 Desember hingga 30 Desember 2016. Hal itu, dilakukan untuk memastikan tahapan rehabilitasi dan rekontruksi dapat berjalan dengan baik.

Menurutnya, bencana banjir bandang di Bima telah menyebabkan kerusakan dan kerugian yang luar biasa. Ratusan rumah hancur, korban luka-luka dan fasilitas publik yang rusak. "Perlu perhatian yang maksimal dari berbagai pihak untuk proses pemulihan," ucap Farouk, di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (30/12).

Selama di Bima, anggota DPD asal NTB itu juga mengunjungi lokasi -lokasi bencana seperti di Kecamatan Wawo dan Ambalewa. Serta melihat kondisi RS Muhammadiyah Bima dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Dalam tinjauan tersebut, diperoleh informasi bahwa RS Muhammadiyah saat ini masih kekurangan obat dan peralatan medis, karena habis diterjang Banjir.

Untuk itu, dirinya langsung berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Nina Moeloek untuk dapat memberi perhatian terhadap kondisi tersebut. Adapun terkait ketersediaan logistik saat meninjau gudang bantuan di kantor walikota Bima, Farouk melihat bahwa gudang logistik telah menggunakan beberapa ruangan di Kantor Walikota, dan dikelola sukarelawan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang profesional dan berpengalaman.

Semua barang yang masuk baik yang berasal dari program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), instansi Pemerintah kabupaten/kota/provinsi se-NTB dan Pemerintah Pusat maupun sumbangan dari masyarakat, baik lembaga dan kelompok maupun perorangan dicatat secara baik dan bertanggungjawab.

"Insya Allah, stok barang dipandang cukup dan terdapat 15 jenis barang, mulai dari makanan sampai sabun dan lainnya," ujar Farouk.

Di bidang pendidikan, dalam pertemuannya bersama Kepala BNPB dengan Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy menyatakan, setiap siswa yang berjumlah 31 ribu lebih akan menerima bantuan beberapa stel pakaian seragam dan 1 stel pakaian pramuka serta 1 paket school kit.

"Setiap sekolah yang berjumlah 39 buah, selain fasilitasnya diperbaiki, akan memperoleh bahan-bahan literatur perpustakaan, komputer dan laboratorium sesuai keperluan," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement