REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Razia peredaran narkotika kembali digelar jelang pergantian tahun 2016. Operasi gabungan dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polda Metro Jaya dan jajarannya ke dua titik lokasi berbeda di Jakarta, Jumat dini hari (30/12).
Razia melibatkan sejumlah 750 anggota gabungan BNN dan Polda Metro Jaya. Para petugas berpakaian preman di-back up dengan petugas berpakaian polisi lengkap dengan senjata disiapkan dalam operasi cipta kondisi ini. Juga diturunkan 20 anjing K-9 dan 4 mobil tes urine milik BNN.
Direktur Narkotika Bareskrim Polri, Eko Daniyanto menjelaskan, razia ini merupakan penindakan tanpa disertai dengan kekerasan. Eko menghimbau kepada seluruh anggota yang mengikuti operasi gabungan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Sementara itu Kepala BNN mengungkapkan, menjelang tahun baru diperkirakan banyak terjadi peredaran gelap narkotika, oleh karena itu razia perlu untuk dilakukan. "Mencari hiburan di tempat hiburan malam tidak dilarang, yang penting tidak menggunakan narkoba", ungkap Buwas saat dalam siaran pers, (30/12).
Total dari kedua tempat hiburan yang dirazia terdapat 31 orang positif narkoba yang kemudian dilakulan assesment dan semuanya diwajibkan untuk rawat jalan. Dari total 31 orang tersebut 18 diantaranya adalah perempuan dan 13 adalah laki-laki. Satu orang diketahui warga negara Filipina dan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihakt terkait.