Senin 02 Jan 2017 16:36 WIB

Harga Cabai Rawit Lampaui Harga Daging

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Cabai rawit.
Foto: Republika/ Wihdan
Cabai rawit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga cabai rawit di wilayah Kabupaten Banyumas terus melonjak luar biasa. Bahkan saat ini, harga cabai rawit sudah melampaui harga daging sapi. Bila harga sapi masih bertahan pada kisaran Rp 110 ribu per kg, harga cabai rawit menembus Rp 120 ribu per kg.

''Sejak dua hari lalu, harga cabai rawit sudah naik menjadi Rp 120 ribu per kg. Saya sampai tidak enak kalau ada pembeli yang tanya harga cabai rawit,'' jelas Dedi (36 tahun), seorang pedagang sayur keliling di wilayah Kecamatan Patikraja.

Kenaikan harga yang luar biasa ini, juga terjadi di pasar-pasar tradisional. Seorang pedagang sayur di Pasar Manis Purwokerto, Maya Winarni mengatakan, harga cabai rawit memang mengalami kenaikan luar biasa sejak menjelang libur natal. ''Saat itu, menjelang natal, harga cabai rawit masih di kisaran Rp 60 ribu-70 ribu per kg. Namun setiap hari naik, sampai sekarang menjadi Rp 120 ribu per kg,'' katanya.

Menurutnya, kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh pasokan dari petani yang juga menurun. ''Cuaca yang tidak menentu dan terus-menerus terjadi hujan, menyebabkan tanaman cabai yang ditanam petani banyak yang mati terserang hama jamur,'' katanya.

Meski demikian, Maya menyebutkan, warga yang sehari-hari menyukai lauk sambal, bisa menggunakan cabai merah sebagai alternatif. Hal ini karena harga cabai merah, masih belum mengalami kenaikan harga terlalu tinggi. ''Harga cabai merah, meski pun naik namum tidak banyak. Sekarang harganya masih Rp 50 ribu per kg. Naik Rp 10 ribu dari harga sebelum natal Rp 40 ribu per kg,'' jelasnya.

Kepala Seksi Distribusi dan Informasi Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Banyumas, Imam Munsyarif, mengakui adanya kenaikan harga cabai rawit yang sangat tinggi. Dia menyebutkan, kenaikan harga cabai rawit ini dipengaruhi oleh turunnya pasokan dari Jawa Timur. Sedangkan pasokan dari Jawa Tengah dan Tegal sudah tidak tersisa.

''Waktu pasokan masih cukup, harga cabai rawit merah tidak sampai melonjak seperti sekarang. Tapi karena pasokan dari semua sentra penghasil cabai tersendat, maka harga cabai rawit melonjak sangat tinggi,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement