REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto berharap masyarakat Indonesia mewaspadai berita-berita bohong (hoax). Apalagi, media sosial saat ini menjadi sarana komunikasi yang paling efektif dalam pembentukan opini publik dan penyebaran pesannya hampir tidak dapat dibendung.
Wuryanto mengatakan, Puspen TNI telah mengikuti dan memonitor berita atau informasi yang berkembang di media sosial. Selain informasi penting, ternyata lebih banyak ditemukan berita-berita bohong (hoax) yang berisi fitnah, adu domba, provokasi dan berita-berita lain yang merugikan.
Menyikapi semakin masifnya berita-berita bohong tersebut, menurutnya perlu ada upaya-upaya dari semua komponen masyarakat untuk menyikapi media sosial ini dengan pembelajaran, kedewasaan dan penuh kehati-hatian.
“Harus ada edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi berita di media sosial, harus cek kepada yang berwenang, dan jangan mudah untuk menyebarkan kembali berita-berita tersebut,” kata Wuryanto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/12).
Menurutnya, saat ini media sosial menjadi medan pertempuran untuk mencapai tujuan. Itu tak lain karena media sosial merupakan media yang sangat efektif, mudah, murah, cepat dan cakupannya sangat luas.
Untuk itu, Wuryanto berharap dilakukan kanalisasi dengan memberikan penyadaran dan pendewasaan kepada pengguna media sosial, agar dapat menumbuhkan kesadaran, sikap kritis dan cerdas bagi seluruh warga masyarakat. Sehingga, mereka dapat memilah dan memilih berita yang positif, bermanfaat sesuai dengan keinginannya.
“Kita harus menguasai teknologi informasi dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan bangsa. Gunakan teknologi informasi dengan tujuan yang jelas, jangan dikalahkan teknologi, tetapi jadilah tuan atas teknologi,” ucap Wuryanto.