REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui taman luas di hadapan Sungai Jumna, keseimbangan proporsi yang memanjakan panca indera sehingga muncul kesan damai, serta dekorasi nan memukau merupakan elemen yang coba dihadirkan untuk menampilkan gambaran surga sebagaimana diterangkan dalam Alquran dan Hadis.
Keelokan dan makna arsitekturnya yang mendalam, menjadikan Taj Mahal sebagai sumber inspirasi bagi bangunan-bangunan penting di Eropa, salah satunya Royal Pavilion di Brighton, Inggris.
Keagungan Taj Mahal pun tak hanya terletak pada material penyusunnya atau pemandangan yang dibentuknya, tapi juga simbol-simbol lain yang menurut para ahli disebut arsitektur kisah cinta. Arsitektur ini mencerminkan hubungan kasih yang terjaga antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal. Kisah keduanya konon mengalahkan kisah Laila dan Majnun serta Romeo dan Juliet.
Mausoleum ini juga menunjukkan cinta mendalam seorang raja kepada permaisurinya. Sangatlah picik bila hal macam ini diabaikan oleh mereka di Barat yang menuding Islam dan Muslim memperlakukan wanita dengan buruk.
Ekspresi cinta Shah Jahan kepada istrinya tidak bertentangan dengan nilai Islam. Ajaran Islam mengakui dan menguatkan ikatan kasih sayang suami istri. Cinta semacam ini merupakan hasil binaan Alquran yang kemudian terwujud dalam hubungan alami antara pria dan wanita yang dinikahinya.
Alquran bahkan, menyebut suami dan istri adalah pakaian bagi yang lain. Dan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT adalah ikatan kasih sayang antara suami istri. Hadis Rasulullah pun menyebut, lelaki yang paling mulia adalah yang paling baik kepada istri dan keluarganya.