Kamis 05 Jan 2017 19:32 WIB

Ketua DPR: Penghentian Kerja Sama Militer dengan Australia Sudah Tepat

Setya Novanto
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto menilai keputusan Pemerintah Indonesia menghentikan sementara kerja sama militer antara TNI dan Australian Defence Force (ADF) sudah tepat. Pemutusan sementara kerja sama kerja sama militer itu terkait dengan kabar pelecehan simbol negara yang termuat dalam materi pelajaran ADF.

"Sudah tepat," kata Setya Novanto dalam rilis di Jakarta, Kamis (5/1).

Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menegaskan, simbol-simbol negara sangat penting untuk dihormati dan dijunjung tinggi. "Indonesia juga harus menunjukkan bahwa sebagai negara tetangga, Australia tidak boleh mengabaikan segala hal terkait dengan simbol-simbol kenegaraan dan persoalan politik dalam negeri Indonesia," katanya.

Di sisi lain, Novanto juga mengapreasiasi langkah cepat Kementerian Pertahanan Australia yang telah mengambil sikap tegas terkait insiden ini. Menteri Pertahanan Australia, Marise Paybe menyatakan, telah melakukan investigasi terkait peristiwa yang mengusik kedua negara tersebut, dan dikabarkan telah memberhentikan oknum militer yang dimaksud.

Setya Novanto menegaskan, kerja sama militer adalah bagian dari kerja sama yang lebih besar antara Indonesia dan Australia di berbagai bidang. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement