Ahad 08 Jan 2017 15:51 WIB

Ratusan Ribu Warga Korsel Kembali Tuntut Park Segera Dicopot

Pengunjuk rasa membawa lilin dalam aksi anti-pemerintah menuntut Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye mengundurkan diri karena skandal korupsi di pusat kota Seoul, Korea Selatan, November 2016.
Foto: REUTERS/Jung Yeon-Je/Pool
Pengunjuk rasa membawa lilin dalam aksi anti-pemerintah menuntut Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye mengundurkan diri karena skandal korupsi di pusat kota Seoul, Korea Selatan, November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ratusan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalanan Seoul pada Sabtu (7/1), menuntut pencopotan segera Presiden Park Geun-Hye.

Park dimakzulkan oleh parlemen pada bulan lalu atas skandal korupsi. Mahkamah Konstitusional saat ini harus memutuskan apakah akan menetapkan pemakzulan tersebut.

Skandal korupsi tersebut mendorong ribuan demonstran turun ke jalan setiap pekan menuntut pencopotan Park. Sang presiden juga dikecam atas responsnya terhadap kecelakaan kapal feri Sewol pada 2014.

"Turunkan Park, selamatkan kapal Sewol," ujar pengunjuk rasa, yang menurut panitia jumlahnya diperkirakan mencapai setengah juta orang, dikutip dari Antara News.

Ratusan balon berwarna kuning dilepaskan dan pengunjuk rasa meniup lilin yang mereka bawa sebagai simbol tuntutan agar Park memperjelas misteri tentang keberadaannya selama tujuh jam setelah kapal feri itu tenggelam.

Laporan media yang belum dikonfirmasi kebenarannya menyebutkan sejumlah teori terkait keberadaan Park, termasuk isu hubungan asmaranya, partisipasinya dalam praktik perdukunan, melakukan operasi kecantikan atau potong rambut selama 90 menit.

Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah mempercepat upaya pengangkatan kapal untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement