REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Jenazah suporter Persebaya yang meninggal dunia diduga karena minuman keras akan diserahterimakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Jenazah dikirimkan dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Camat Waru, Sidoarjo, Fredik Suharto, Minggu mengatakan, jenazah korban minuman keras tersebut nantinya akan dilakukan otopsi ringan terlebih dahulu.
"Sekadar benar-benar memastikan bahwa jenazah tersebut sesuai identitasnya," katanya.
Pada Ahad (8/1) petang di sejumlah jalan di Kabupaten Sidoarjo juga dilakukan aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh suporter bola kepada pengendara jalan yang melintas di sejumlah jalan protokol.
"Bonek sedang berduka, Pak," kata salah satu peserta aksi penggalangan dana yang ada di Jalan Brigjen Katamso, Waru, Sidoarjo.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan lima orang Bonek atau suporter Persebaya Surabaya tewas karena meminum minuman keras oplosan di Kabupaten Subang.
Mereka akan menuju Kota Bandung untuk menghadiri Kongres Tahunan PSSI 2017, di Hotel Aryaduta Kota Bandung.
"Sebelumnya ada tiga tewas, dan tadi subuh sekitar pukul 05.00, ada dua orang lagi Bonek yang meninggal di Subang, di RSUD Ciereng. Sehingga total ada lima Bonek yang meninggal dunia karena miras oplosan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, di GOR Pajajaran Kota Bandung, Ahad.
Kelima Bonek yang dinyatakan meninggal dunia tersebut ialah Brian Adam Firdaus (17 tahun) warga Brigjen Katamso Nomor 3 Kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo, Rudi (23 tahun) warga Desa Pengkol Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Hasrul alias Foka (22 tahun) warga Desa Wawutrataf Kecamatan Waru Kabupaten Sidorajo.
"Lalu dua korban baru itu tercatat atas nama Hasrif, 18 tahun warga Kampung Wedoro Pepe Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo dan Sahrul MD," kata dia.
Dia menduga Bonek yang meninggal dunia tersebut diakibatkan telah mengkonsumsi alkohol 70 persen yang dicampur dengan minuman bersoda dan air kelapa yang diberi oleh salah seorang suporter bola lainnya.