REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Darul Quran mengucapkan terima kasi atas izin Allah, amanah panggilan kemanusiaan Aleppo sudah ditunaikan. PPPA Daarul Qur’an dan Kayseri Uluslararasi Ogrenci Dernegi (KUDER) telah menyalurkan bantuan ke para pengungsi Suriah di Rayhanli, perbatasan Turki dan Aleppo pada 5 Januari lalu.
Bantuan yang telah didistribusikan meliputi, makanan pokok seperti gandum, susu dan pakaian dingin. Saat ini musim dingin tengah membekap wilayah Suriah dan Turki mencapai minus 7 derajat Celcius.
Selain dalam bentuk barang, sebagian bantuan disalurkan dalam dana tunai 200 lira (Rp800 ribu) ke 150 keluarga pengungsi di Rayhanli. Hal ini sesuai saran dari Mehmet Alverdi, Ketua Pelayanan Kesehatan untuk pengungsi Suriah di Rayhanli, Turki.
"Bantuan dalam bentuk barang mereka sudah cukup. Apalagi sebagai pengungsi mereka tidak punya tempat tinggal tetap. Lebih strategis dalam bentuk tunai. Dana tunai bisa mereka pakai untuk jangka panjang," ujar Mehmet dalam keterangan persnya, Senin (9/1).
Aktivitas Kesehatan di Klenik Istimewa, kata Mehmet, selalu ramai setiap harinya. Nyaris tiap jam, kata dia, gelombang pasien pengungsi datang silih berganti. "Mereka dari bayi hingga lansia datang dengan luka. Pemandangan memprihatinkan tampak dari wajah anak-anak tak berdosa Suriah yang tubuhnya dipenuhi perban luka," ujarnya.
Seorang anak merintih dan berusaha menhibur diri. "Mama, mama, dimana mama. Mama akan datang kan paman ? Mama akan datang ?" rintih seorang bocah lelaki 8 tahun sembari berbaring di lantai beralas kain tebal. Perutnya robek tertimpa bangunan yang dibom.
"Ibunya meninggal di Aleppo," terang pamannya yang terus menghibur anak itu.
Di klinik sederhana Mehmet, Tim Kemanusiaan PPPA Daarul Qur’an memberikan bantuan obat-obatan. Kehadiran tim bertepatan dengan khitan anak-anak pengungsi Suriah.
"Daarul Qur’an datang di saat yang tepat untuk kegiatan hari ini. Kami mau khitan anak-anak pengungsi," kata Mehmet sembari menyiapkan ruang di sudut klinik untuk mengkhitan.
"Bantuan Anda kami belikan obat-obatan dan mainan untuk hadiah anak-anak ini. Mereka perlu dihibur untuk mengurangi kesedihannya," tutur Mehmet.
Aktivitas PPPA Daarul Qur'an di perbatasan Rayhanli-Aleppo berlangsung empat hari. Jumat (6/1), relawan PPPA bersiap kembali ke Indonesia dari Kayseri.