Rabu 11 Jan 2017 23:16 WIB

Kujang akan Tambah 1.500 Kios Pupuk Nonsubsidi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk organik disalah satu gudang pupuk organik milik PT Pupuk Kujang, Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (24/2).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah pekerja mengangkut pupuk organik disalah satu gudang pupuk organik milik PT Pupuk Kujang, Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek, berencana memerbanyak kios pupuk nonsubsidi di wilayah Jabar dan Banten. Penambahan kios resmi itu, digadang-gadang mencapai 1.500 unit. Dengan banyaknya kios resmi pupuk nonsubsidi ini, diharapkan petani tak kesulitan lagi mendapatkan produk tersebut.

Manajer Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, saat ini kios pupuk nonsubsidi masih terbatas. Sekitar 50 unit di wilayah Jabar- Banten. Karenanya, perlu penambahan. Dalam waktu dekat, 1.500 kios pupuk resmi yang menjual produk nonsubsidi akan segera dirilis. "Saat ini, produk yang dihasilkan Kujang banyak juga yang nonsubsidi. Makanya, perlu sarana penunjangnya," ujar Ade, kepada Republika.co.id, Rabu (11/1).

Salah satunya, di awal tahun ini Kujang meluncurkan pupuk majemuk nonsubsidi dengan komposisi 30:8:6. Pupuk ini, mengandung 30 persen nitrogen, enak persen phospor dan delapan persen kalium. Pupuk ini, mampu meningkatkan kualitas petani. Serta, tanaman padinya menjadi tahan hama.

Diketahui pupuk ini sangat unggul, lanjut Ade, setelah melakukan serangkaian uji coba di 50 demplot yang disebar di wilayah Jabar dan Banten. Termasuk di Karawang. Demplot pupuk majemuk ini, berada di Kecamatan Tegalwaru. "Hasilnya sangat memuaskan," ujar Ade.

Dengan banyaknya produk nonsubsidi ini, lanjut dia, maka sarana dan prasarana pendukungnya harus ditambah. Termasuk kios resmi pupuk nonsubsidi. Untuk petani yang ingin mendirikan kios ini, syaratnya sangat mudah jika dibanding mendirikan kios pupuk subsidi. Yaitu, cukup melampirkan izin SIUP dan instansi terkait, bisa mendirikan kios tersebut.

Selain pupuk, lanjut Ade, produk nonsubsidi lainnya yang diproduksi Kujang cukup bervariasi. Seperti, benih padi, benih tomat dan cabai merah tanjung. Produk-produk ini, kedepannya akan meramaikan kios-kios pupuk nonsubsidi tersebut.

Sementara itu, Wildan Esa, ketua tim demplot pupuk majemuk 30:6:8 Kecamatan Tegalwaru, mengatakan, sebelum menggunakan pupuk majemuk ini hasil produksi petani di wilayah ini maksimalnya mencapai empat ton. Pasalnya, wilayah Tegalwaru ini merupakan areal persawahan tadah hujan. Maka, hasil produksinya minim.

"Tetapi, setelah menggunakan pupuk majemuk nonsubdisi ini, hasilnya meningkat menjadi 8,5 ton per hektare," jelasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement