Kamis 19 Jan 2017 07:10 WIB

Kapolri Sudah Klarifikasi ke Ketum MUI Soal Fatwa dan Hukum Positif

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin(tengah) bersama Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin (kiri) dan Nasaruddin Umar (kanan) saat memberikan keterangan pers usai melakukan Rapat Pleno XII di Kantor Pusat MU
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin(tengah) bersama Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin (kiri) dan Nasaruddin Umar (kanan) saat memberikan keterangan pers usai melakukan Rapat Pleno XII di Kantor Pusat MU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, melihat persoalan fatwa MUI dan hukum positif sudah selesai. Pasalnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah melakukkan klarifikasinya langsung kepada Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.

"Kapolri sudah klarifikasi ke Kiai Ma'ruf," kata Nasaruddin saat konferensi pers Dewan Pertimbangan MUI, Rabu (18/1).

Ia berharap, jarak antarkomponen bangsa semakin dekat dengan adanya klarifikasi, sehingga keributan yang tidak perlu dapat dicegah. Nasaruddin mengingatkan, dialog itu merupakan salah satu kekuatan terkuat bangsa Indonesia, jadi sudah sepantasnya dijalin dialog antara ulama dan aparatur negara.

Persoalan, lanjut Nasaruddin, tidak berada di ulama atau Majelis Ulama Indonesia, melainkan pemahaman sebagian masyarakat atas kehadiran fatwa bagi umat Islam. Ia menegaskan, fatwa merupakan hasil kajian dan kesepakatan yang dihasilkan ulama-ulama, dan menjadi pedoman penting umat Islam atas suatu permasalahan.

"Jadi, persoalan bukan ada di ulamanya, apalagi di Majelis Ulama Indonesianya," ujar Nasaruddin.

Ia mengingatkan, bagi umat Islam, persoalan haram dan halal adalah salah satu aspek terpenting menjalani kehidupan, sehingga kehadiran fatwa sangatlah penting bagi seorang Muslim. Menurut Nasaruddin, itu yang membuat umat Islam dimanapun berada sangat membutuhkan fatwa, terutama di Indonesia sebagai populasi Muslim terbesar dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement