REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, menilai tidak adil jika warga yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT), bisa tetap menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Itu enggak adil yah dan ini katanya kan Pilkada yang terbuka transparan dan bersinergitas. Jadi harus kita pastikan dan bersinergitas itu harus yang terdaftar," katanya di Jakarta Timur, Kamis (20/1).
Pihaknya telah melakukan pengecekan ke akar rumput untuk memastikan apakah ada warga Jakarta yang memiliki hak pilih tapi belum terdaftar sebagai pemilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi adanya penyalahgunaan.
"Laporan terakhir kita masih sisir terus dan kita enggak mau ada penyalahgunaan nantinya," ujarnya.
Dia melanjutkan, jika hal ini terjadi maka akan menguntungkan pasangan dari calon petahana. "Biasanya menguntungkan petahana. Jadi ini perlu dicermati dengan baik," kata Sandiaga.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut 3. Selain itu, nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) dan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).