REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Jakarta selatan, banyak orang yang bersimpati terhadap Nurul Fahmi. Mereka mendukung Fahmi secara moril dan materiil baik di dunia maya dan dunia nyata.
Di dunia maya misalnya Fahmi mendapat dukung moril dengan banyak yang memberitakan bahwa Fahmi merupakan orang yang sudah tahfidz Alquran. "Kalau dibilang saya tahfiz, belum. Tetapi, saya sedang berproses ke situ (tahfidz)," katanya dengan suara tawadhu saat berbincang dengan Republika.co.di, di kediamannya, Selasa (24/1).
Nurul menceritakan, memang selama ini kalau kemana-mana selalu membawa Alquran dan hal itu sudah Nurul lakukan sejak sekolah dasar. "Memang sudah dari dulu saya suka menghafal Alquran," ujarnya.
Nurul juga langsung mengklarifikasi bahwa dia baru saja pulang dari Masjid Kiblatain Madinah Arab Saudi sebuah masjid pusat pendidikan menghafal Alquran. "Di sana saya bukan belajar tahfidz, tapi bekerja. Memang saya ingin ke arah sana, tapi untuk ke sana (dapat beasiswakan) belajar tahfidz tidak mudah," ujarnya.
Nurul menceritakan, ketika itu dia pergi ke Madinah diajak seorang temannya untuk bekerja di sebuah restoran yang lokasi restorannya itu dekat dengan Masjid Kiblatain. Kata dia, sebelum memutuskan menerima tawaran, dirinya bertanya sama temannya yang mengajaknya itu apakah bisa umrah dan shalat tepat waktu atau tidak.
"Karena bisa (umrah dan shalat tepat waktu) dan kebetulan saya punya paspor saya berangkat tahun 2012 pulang sekitar tahun 2013," katanya.
Nurul menceritakan memang selama ini dirinya di Percaya pengurus Masjid al-Husnah sebagai pemerhati imam membaca ayat-ayat panjang ketika shalat Tarawih di bulan Ramadhan.