Selasa 24 Jan 2017 21:34 WIB

Membaca tak Sekadar Merangkai Huruf Menjadi Kata

Red: Irwan Kelana
Direktur Institut Indonesia Bermutu Zulfikri Anas MEd.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Direktur Institut Indonesia Bermutu Zulfikri Anas MEd.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Literasi adalah kemampuan dalam  menangkap makna yang tersimpan dalam berbagai pesan yang dibaca, lalu merespons makna itu secara tepat sebagai dasar untuk memutuskan sesuatu sebelum bertindak.

“Wujud literasi adalah tejadinya konsistensi antara yang dibaca, dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan, sesuai dengan  makna apa yang dibaca,” kata Direktur  Institut Indonesia Bermutu (IIB) Zulfikri Anas dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/1/2017).

Zulfikri menambahkan,  kekeliruan yang sering terjadi adalah menganggap bahwa membaca sebatas aktivitas atau keterampilan merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat dan seterusnya. Akibatnya, kata Zulfikri, budaya literasi hanya menjadi kegiatan seremonial belaka.

“Kita tahu, bawa aktivitas membaca sudah menjadi kegiatan rutin  manusia sejak dalam kandungan. Bagaimana ia membaca pesan-pesan memalui perkataan dan perbuatan ibu dan ayahnya, dan kebiasaan itu ia teruskan setelah ia lahir,” ujar Zulfikri.