REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan jika pemerintahannya akan tetap menghormati kesepakatan penempatan pengungsi dengan Australia yang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Obama. Demikian informasi yang berhasil didapatkan ABC.
Konfirmasi ini didapatkan dalam percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, Ahad (29/1).
Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekankan upaya ‘mengabadikan kekuatan dan kedekatan’ hubungan AS-Australia dalam percakapan telepon selama 25 menit tersebut, demikian pernyataan pihak Gedung Putih.
Percakapan telepon antara kedua pemimpin ini berlangsung hanya sehari setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda program pengungsi AS, yang berbuntut memicu keraguan mengenai kesepakatan penempatan pengungsi Australia dengan AS.
“Kedua pemimpin menekankan upaya mengabadikan kekuatan dan kedekatan hubungan bilateral AS-Australia yang amat penting bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik dan juga secara global,’ kata Gedung Putih dalam sebuah penyataan.
Kedua pemimpin ini direncanakan akan mendiskusikan kesepakatan penempatan pengungsi, dimana sejumlah pengungsi di Pulau Manus dan Nauru akan dimukimkan kembali di AS daripada di Australia. Pernyataan pihak Gedung Putih tidak menyebutkan isu ini.
Sementara itu Kantor Pemerintahan PM Turnbull belum merilis keterangan lebih rinci mengenai percakapan telepon antara Presiden Trump dan PM Malcolm Turnbull ini.
Sebelum percakapan telepon ini berlangsung, PM Turnbull mengatakan ada bagian didalam perintah eksekutif Presiden Trump yang menyatakan otoritas AS masih dapat mengakui pengungsi yang masuk dalam perjanjian internasional yang sudah ada sebelumnya.
Keterangan yang didapatkan ABC menyebutkan bagian ini dimasukan didalam versi akhir perintah eksekutif ini setelah pemerintahan PM Turnbull melakukan intervensi. "Kita sangat yakin dan puas mengingat pengaturan yang sudah ada masih akan tetap berlanjut,” kata Turnbull sebelum melakukan percakapan telepon.
"Cukup jelas kalau Pemerintahan Trump telah mengemukakan [bagian itu] dengan tujuan untuk mengakomodasi penanganan kesepakatan yang sudah ada sebelumnya.”
Sebelumnya pada awal pekan ini sumber senior di pemerintahan mengatakan mereka yakin perintah eksekutif Presiden Trump tidak akan berdampak pada kesepakatan pemukiman kembali pengungsi yang saat ini berada di Pulau Manus dan Nauru, yang berhasil disepakati tahun lalu dengan mantan Presiden Barack Obama.
Sementara itu Otoritas Australia berharap dapat mulai memindahkan para pengungsi ke AS pada awal tahun ini.
Presiden AS juga telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga Kanselir Jerman Angela Markel hari ini, Ahad (29/1).
Diterjemahkan pukul 11.45 WIB, 29/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.