REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Danau Naga Sakti di Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dipersiapkan oleh pemerintah daerah setempat sebagai destinasi ekowisata.
Bupati Siak Syamsuar saat meninjau danau Naga Sakti, Senin (30/1) mengatakan, meskipun Danau Naga Sakti belum dibenahi, masyarakat lokal sudah memperkenalkannya kepada orang luar Kecamatan Pusako.
Menurutnya, potensi wisata danau Naga Sakti ini cukup menjanjikan, tinggal mempersiapkan sarana dan prasarana seperti, jalan, listrik, dan tempat parkir.
Di samping itu, akan ada juga pelampung untuk menjaga keselamatan wisatawan yang n menyusuri danau dengan sampan. "Masyarakat saya ajak untuk membuat permainan tradisional untuk menghibur pengunjung," katanya.
Bisa saja ditabur benih ikan yang cocok dengan air danau ini. "Kalau ikannya sudah besar-besar, nanti bisa kita buat lomba mancing ikan," katanya.
Selain itu tambahnya, akan dibuatkan homestay atau penginapan bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi udara malam serta keindahan danau tersebut. Ia juga minta penghulu/kepala desa kampung Dosan agar mempersiapkan toilet umum, mushalla, dan warung makan. "Dengan syarat limbahnya tidak boleh masuk ke danau," katanya.
Sementara itu Penghulu Kampung Dosan Firdaus menyampaikan, pada saat hari libur banyak wisatawan lokal Kabupaten Siak dan dari Pekanbaru.
Katanya, meski kawasan danau tersebut masuk wilayah ladang minyak PT BOB BSP dan HTI Sinarmas Group, namun mereka tidak menutup danau untuk dikunjungi.
Menurutnya, nilai eksotis Danau Naga Sakti adalah airnya agak kehitaman, serta selalu hangat baik siang maupun malam.
Danau Naga Sakti punya cerita dan mitos yang masih dipercaya sebagian masyarakat setempat. Pada zaman dahulu di Desa Pebadaran hiduplah seorang wanita yang mengandung bayi kembar. Namun, ternyata salah satu bayi yang dilahirkannya berwujud ular.
Wanita yang melahirkan anak ular itu tetap memelihara anaknya hingga besar. Hingga suatu hari ia terpaksa mengusirnya dari kampung karena warga resah. Iapun kerap menemuinya di pinggiran danau. Dikarenakan danau itu dihuni oleh seekor ular besar yang mirip dengan naga, masyarakat pun menjulukinya Danau Naga Sakti.