Jumat 03 Feb 2017 18:45 WIB

Peran Islam di Montenegro

Umat Islam di Montenegro
Foto: Wikipedia
Umat Islam di Montenegro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Montenegro adalah nama sebuah negara yang terletak di Eropa, tepatnya berada di Eropa Selatan, di Semenanjung Balkan yang berbatasan langsung dengan Laut Adriatik. Di negara yang beribu kota di Podgorica ini, Islam semakin tumbuh dan pembangunan fasilitas untuk Muslim pun terus dikembangkan.

Islam menjadi agama terbesar kedua yang dipeluk oleh penduduknya. Islam menorehkan sejarah yang panjang di negara ini. Islam sendiri datang ke wilayah Balkan ini sejak 1389 ketika berada di bawah kekuasaan Turki Ottoman.

Pada abad ke-15, Raja Ivan Crnojevic berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah Montenegro dan mengenalkan Islam di wilayah ini.

Anak ketiganya, yaitu Stanisa Crnojevic, kemudian didaulat untuk memimpin wilayah ini. Dialah pemimpin pertama wilayah ini yang Muslim dan sejak itu Islam menjadi negara yang semakin bertumbuh saat dinasti ini berkuasa.

Dalam menjalankan pemerintahannya, Stanisa mengganti namanya menjadi Skenderbeg Crnojevic dan memusatkan pemerintahannya di Cetinje.

Di bawah pemerintahannya, wilayah ini semakin maju dan ia tampil menjadi seorang pemimpin Muslim yang sangat menonjol di bagian utara wilayah kekaisaran Ottoman saat berada dalam pimpinan Sultan Selim I. Crnojevic punya tentara sebanyak 3.000 orang dan selalu sukses membina hubungan baik dengan wilayah negara tetangganya.

Sejarah terus mencatat bahwa daerah ini kemudian terus menjadi wilayah perebutan antarpenguasa yang membuat banyak konflik kerap terjadi. Pada 1704, terjadi sebuah peristiwa yang menyayat hati. Saat itu, warga Kristen Montenegro melakukan pembantaian besar-besaran pada orang-orang Muslim. Peristiwa yang dilakukan pada malam Natal tersebut dikenal dengan nama Inquisition of the Turks.

Saat Uni Soviet masih jaya, Montenegro menjadi bagian wilayah satelitnya, yaitu Yugoslavia. Sejak akhir perang dunia kedua, karena dikungkung oleh rezim komunis, membuat umat Islam di sini tak bisa bebas menunjukkan identitasnya.

Runtuhnya komunis pada akhir 1988 membuat Uni Soviet pun terpecah. Yugoslavia pun kemudian terpecah menjadi enam negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Makedonia, Slovenia, dan Montenegro.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement