REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- "Ini Ibu Budi” adalah metode pengajaran bahasa Indonesia yang banyak dipakai pada 1980 hingga 90-an di Indonesia. Metode ini kini dicoba untuk dihidupkan kembali dalam bentuk lagu untuk memperkenalkan bahasa Indonesia pada masyarakat Australia.
Jane Ahlstrand, warga Australia yang fasih berbahasa Indonesia terlibat dalam pembuatan video musik untuk lagu 'Ini Ibu Budi'. Selain menari, ia juga kebagian mendapat peran sebagai ibu guru dengan menggunakan kebaya berwarna biru. Jane menulis di balik penulisan lagu dan pembuatan video musiknya berikut ini.
Hidup Kembali dalam Lagu Anak di Australia
“Ini Ibu Budi” adalah sepenggal kalimat yang pasti bergema di ingatan sebagian masyarakat yang bersekolah pada zaman 1980-1990-an.
Dengan keinginan memotivasi anak-anak dan para pelajar bahasa Indonesia di Australia untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia, Wenny Bekti Sunaharum bersama dengan suami, Johan Ramandias telah berhasil melestarikan kalimat itu dalam bentuk lagu anak-anak berjudul “Ini Ibu Budi.”
Lagunya disertai dengan video klip resmi yang mengambil tempat di lokasi alami di lingkungan University of Queensland, Australia dan didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia, Canberra dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Sydney.
Video klip Ini Ibu Budi baru dirilis pada Januari 2017 dan bisa diakses oleh siapa pun di seluruh dunia lewat saluran YouTube milik Gelora Indonesia.
Bagaimana ceritanya Wenny mewujudkan idenya sampai menjadi kenyataan? Ide dan konsep untuk lagu Ini Ibu Budi muncul pada akhir tahun 2015 menjelang tanggal pengajuan disertasi S3 (doktoral) Wenny di University of Queensland.
Tujuan Wenny dalam menciptakan lagunya tidak hanya untuk menghibur anak-anak Indonesia tetapi juga untuk mempromosikan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.
Ungkapan “Ini Ibu Budi” yang dipilih oleh Wenny disumberkan dari metode belajar Bahasa Indonesia yang dipopulerkan oleh Ibu Guru Siti Rahmani Rauf (Bunda Siti) di era 80-90 an.
“Saya ingat sewaktu SD buku 'Ibu Budi' sangat membantu dalam belajar membaca Bahasa Indonesia, karena cara mengejanya mudah diikuti dan diingat. Almarhumah Bunda Siti meninggal pada Mei 2016 dan saya ingin memberikan penghargaan juga kepada beliau lewat lagu ini.”
- Wenny Bekti Sunaharum.
“Saya dan suami melihat kurangnya hiburan khusus termasuk lagu untuk anak-anak di tanah air. Kami juga punya anak-anak yang nantinya akan membutuhkan hiburan yang pas untuk usianya serta memiliki muatan yang memotivasi dan membawa keceriaan,” tutur perempuan asal kota Malang ini.
“Kami percaya lagu dan musik adalah bahasa universal karena pada dasarnya manusia menyukai lantunan nada-nada yang indah,” imbuhnya.