Ahad 12 Feb 2017 04:50 WIB

Unjuk Rasa di Paris Ricuh, Massa Lempari Polisi dengan Proyektil

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Israr Itah
Unjuk rasa di pinggiran Kota Paris mendukung korban pelecehan dan penganiayaan polisi, Theo. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Milos Krivokapic
Unjuk rasa di pinggiran Kota Paris mendukung korban pelecehan dan penganiayaan polisi, Theo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOBIGNY — Ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bobigny yang berada pinggiran Kota Paris, Prancis, Sabtu (11/2) waktu setempat. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai buntut dari penyiksaan yang dilakukan polisi dalam penangkapan salah seorang penduduk di daerah itu.

Reuters melaporkan, unjuk rasa di Bobigny kemarin berlangsung ricuh. Beberapa demonstran melemparkan proyektil ke arah polisi. Mereka juga membakar mobil dan sampah-sampah di lokasi unjuk rasa.

Kasus ini bermula ketika empat polisi menangkap seorang lelaki berusia 22 tahun bernama Theo di Aulnay-sous-Bois, pinggiran Paris, pada 2 Februari lalu. Salah satu polisi dilaporkan berbuat tak patut, melakukan pelecehan seksual menggunakan tongkat. Sedangkan tiga rekannya yang lain diduga melakukan kekerasan fisik terhadap pemuda itu.

Sekitar 2.000 orang awalnya berkumpul secara damai di Bobigny—yang lokasinya berdekatan dengan Aulnay-sous-Bois, Sabtu (11/2). Di sana, mereka menggelar unjuk rasa menuntut agar kasus Theo segera diselesaikan.

Namun, kerusuhan mulai terjadi saat beberapa pendemo mulai melemparkan proyektil mentah kepada polisi anti-huru-hara yang mengawal aksi demonstrasi.

“Beberapa kendaraan, termasuk truk media, dibakar massa. Polisi pun harus turun tangan untuk menyelamatkan seorang anak kecil yang terjebak dalam kendaraan yang terbakar,” kata Kepolisian Paris melalui pernyataan resminya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement