REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengusulkan lima lifter yang akan tampil dalam kejuaraan dunia angkat besi junior di Peru pada 3 sampai 11 Juni 2013 mendatang. Lima atlet yang diusulkan tersebut, tiga diantaranya merupakan atlet pelatnas sedangkan dua lainnya adalah non pelatnas.
"Dua atlet non pelatnas ini prestasi dan kemampuannya cukup bagus, sehingga kita ikutkan dalam kejuaraan tersebut," ujar Kepala Seksi Cabang Terukur Satlak Prima, Hadi Wihardja, Sabtu (20/4).
Hadi mengatakan, atlet junior yang akan diturunkan pada kejuaraan dunia tersebut memiliki batasan usia di bawah 20 tahun. Kejuaraan ini harus diikuti oleh atlet junior untuk mengukur kemampuan yang dimiliki selama berlatih sebagai bekal menuju SEA Games XXVII di Myanmar.
Tiga nama atlet pelatnas yang diusulkan yakni Dwi Atika (58 kg putri), Sri Wahyuni (48 kg putri), dan Dewi Safitri (53 kg putri). Sedangkan atlet non pelatnas yakni Rivaldi (69 kg putra) dan Sarah (53 kg putri).
Menurut Hadi, peluang lifter putri di kejuaraan tersebut lebih besar ketimbang lifter putra, sehingga jumlah nomor putri lebih banyak diusulkan. Di nomor putri kelas 53 kg menjadi andalan dan nomor putra kelas 69 kg masih menjadi fokus utama untuk dapat meraih medali.
"Dua atlet non pelatnas tersebut memiliki prestasi yang baik, terutama Rivaldi, kedepannya dia bisa saja dipersiapkan untuk pengganti Triyatno di kelas 69 kg," kata pria yang juga merupakan mantan lifter tersebut.
Sementara di nomor putri, prestasi lifter junior Dwi Safitri sudah tak diragukan lagi. Dia mampu meraih medali perunggu di kelas 53 kg pada Olimpiade Remaja 2010 lalu. Menurut Hadi, event angkat besi di tingkat nasional sangat jarang, sehingga agak sulit untuk mengukur prestasi lifter junior.
Pada kejuaraan dunia junior tersebut, Indonesia mematok medali di kelas 53 kg putri dan kelas 69 kg putra. Dalam kejuaraan tersebut juga akan dilihat performa lifter sebagai persiapan menuju Olimpiade Remaja 2014 di Nanjing, Cina.