REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia menjatuhkan sanksi berupa skorsing selama dua tahun tidak boleh mengikuti kegiatan PBVSI kepada tim putri Wahana Express Bandung.
Wakil Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Reginald Nelwan, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (15/11), mengatakan sanksi itu dijatuhkan setelah Wahana Express mengundurkan diri dari ajang Kejurnas Bola Voli Antarklub PGN Livoli 2014 Divisi Utama yang berlangsung di Probolinggo pada 16-23 November.
"Selain sanksi skorsing, Wahana Express juga terkena sanksi denda sebesar Rp20 juta," kata Reginald saat memimpin "technical meeting" kejurnas.
Pria yang akrab disapa Regi itu, menambahkan sanksi denda uang dan hukuman skorsing dua tahun itu berdasarkan peraturan Livoli.
"Kami sudah memberikan kesempatan kepada tim Wahana sampai hari ini, namun mereka belum juga memberikan nama-nama pemainnya yang akan berlaga di Livoli," tambahnya.
Menurut informasi, tim Wahana Express tidak berangkat ke Probolinggo, karena para pemainnya sedang memperkuat tim bola voli Bandung dan Cirebon mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun 2014 di Kabupaten Bekasi.
Dengan mundurnya Wahana Express, kontestan Livoli Divisi Utama di bagian putri menyisakan tujuh tim, yakni juara bertahan Bank Jatim Surabaya, Petrokimia Gresik, Badak LNG Bontang, Mabes TNI, Alko Indramayu, TNI AU, dan TNI AL.
Pelatih tim putri Wahana Express Risco Herlambang ketika dihubungi terpisah mengaku pasrah dengan keluarnya sanksi dari PB PBVSI, karena situasi yang memaksa timnya tidak bisa berangkat mengikuti Livoli Divisi Utama.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya memang tidak mengizinkan saya untuk berangkat ke Probolinggo. Kalau saya berangkatkan tim Wahana ke Probolinggo, sudah pasti tim voli Bandung dan Cirebon tidak memiliki pemain," ujar mantan pemain nasional itu.
Sementara pada bagian putra, Reginald Nelwan mengatakan delapan tim sudah memastikan tampil pada kejuaraan tahunan ini, yakni tuan rumah Mars Probolinggo, Mabes TNI AU, Surabaya Samator, Berlian Semarang, Tirta Dewata Bali, Yuso Gunadarma Yogyakarta, Grand Inna Bali Beach, dan Bank Jateng.
Tim Bank Jateng bergabung di Livoli Divisi Utama tahun ini menggantikan tim Double N Pontianak yang sejak jauh hari menyatakan mundur karena masalah keterbatasan dana.
Grand Inna Bali Beach bersama Double N Pontianak adalah tim yang baru promosi ke Divisi Utama tahun ini. Sementara Bank Jateng menempati peringkat ketiga pada Livoli Divisi Satu tahun 2013.
"Sesuai peraturan, jika ada tim promosi yang mundur, maka tim peringkat di bawahnya berhak naik menggantikan posisinya. Double N pada Livoli Divisi Satu tahun lalu berada di peringkat kedua atau finalis," jelas Regi.