Kamis 26 Mar 2015 19:31 WIB

Petinju Indonesia Perbanyak Sparing Lantaran Gagal ke Kuba

Sarung Tinju
Foto: antara
Sarung Tinju

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR  -- Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia memutuskan memperbanyak agenda sparing bagi para petinju timnas setelah gagal menjalani pemusatan latihan di Kuba karena ketiadaan anggaran.

Ketua Bidang Teknik PP Pertina, John Amanupunyo mengatakan agenda ini sebagai upaya meningkatkan dan memaksimalkan kemampuan atlet sebelum berlaga di Piala Presiden dan SEA Games 2015.

"Kita berharap dengan program sparing yang lebih rutin membuat kualitas dan teknik bertarung atlet semakin meningkat," katanya, Kamis (26/3).

Untuk program tersebut, sudah dilakukan sebanyak lima kali. Pertarungan antarpara petinju pelatnas akan kembali digelar pada 31 Maret dan 7 April 2015 atau kurang lebih sepekan sebelum turun di Piala Presiden 2015.

"Kami memang biasanya melaksanakan sparring partner setiap senin dan Jumat. Mudah-mudahan dengan program ini semakin menjaga peluang timnas berprestasi baik di Piala Presiden dan SEA Games Singapura 2015," kata John.

Terkait kegagalan timnas menjalani pelatnas di Kuba, John menyebut sebagai kerugian yang besar terhadap timnya. Sebab agenda ke Kuba bukan hanya semata untuk berlatih namun juga berencana mengikuti kejuaraan yang ada di negara tersebut.

Keterlibatan atlet di sebuah kejuaraan di Kuba, menurut John, tentu akan mengasah mental dan kemampuan seluruh atlet sebelum memastikan diri tampil di Kejuaraan Internasional Piala Presiden SEA Games 2015.

"Kami tentu kecewa dengan kegagalan timnas ke Kuba. Apalagi agenda ini sudah kita rencanakan sejak lama dan apa yang terjadi sekarang ternyata hanya buang waktu,"sesalnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement